Meski Ekonomi Mulai Pulih, Jokowi Minta Sektor Industri Dibuka Perlahan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para Bupati tidak lengah terkait pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi. Meski ekonomi mulai pulih, namun Jokowi ingin sektor-sektor ekonomi yang mulai beroperasi tidak semuanya dibuka.
"Percepatan pemulihan ekonomi menjadi kunci tapi sekali lagi gas dan rem harus diatur, seperti yang tadi saya sampaikan kalau buka pasar Covid naik, hati-hati, per sektor dulu jangan semua buka," katanya saat membuka Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia V di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/3).
Dia mencontohkan India dan Eropa yang kasus coronanya sempat kembali meningkat. Maka dari itu, sektor ekonomi dan kesehatan dalam masa pandemi harus baik diatur. "Hati-hati, kenapa saya ceritakan di awal, India sudah anjlok turun, naik sekarang naik melompat. Eropa gelombang ke-3 sudah turun, melompat lagi 3-4 kali," ungkapnya.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi harap ekonomi Pohuwato berkembang? 'Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,' ucap Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
Lebih lanjut, dalam pemulihan ekonomi, Jokowi mendorong diperbanyak program-program padat karya. Seperti pembangunan sekolah, jalan dan lainnya. Disitu, bisa tercipta lapangan pekerjaan dan pemasukan.
Kedua, membantu UMKM dari anggaran Pemkab. Dia menjelaskan, pemerintah pusat juga sudah memberikan bantuan produktif senilai Rp 2,4 juta. "Berikan tambahan ke sana pedagang pasar, asongan, pedagang kaki lima suntik karena mereka yang terdampak atau kalau di daerah ada pariwisata ini paling terdampak berikan suntikan ke sana," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan Uni Eropa, WTO, hingga IMF.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaEks Gubernur DKI Jakarta ini memperkirakan proses revitalisasi Pasar Purwodadi dapat dimulai pada akhir Agustus atau awal September mendatang.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik di tanah air selalu menjadi perhatian internasional.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut bahwa saat ini pemerintah bukan hanya fokus pada marketingnya, tetapi penyelesaian di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaDia tak mau stabilitas ekonomi terganggu hanya karena situasi tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui banyak pelaku bisnis wait and see karena khawatir situasi politik memanas menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.
Baca Selengkapnya