Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski ekonomi terpuruk, Arab Saudi tak mau kurangi produksi minyak

Meski ekonomi terpuruk, Arab Saudi tak mau kurangi produksi minyak Arab Saudi. © Religion.info

Merdeka.com - Ekonomi Arab Saudi saat ini sedang terpuruk karena rendahnya harga minyak dunia. Perkiraan International Moneter Fund (IMF), Arab Saudi sebagai pengekspor minyak terbesar dunia, membutuhkan harga minyak hingga ke level USD 106 per barel untuk menyeimbangkan anggarannya. IMF juga mengatakan bahwa kerajaan tersebut juga hampir tidak mempunyai cadangan fiskal untuk bertahan selama lima tahun ke depan jika harga minyak tetap berada di level USD 50 per barel.

Penyebab rendahnya harga minyak tersebut adalah dinamika pasar yang melibatkan permintaan dan penawaran yang masih belum stabil. Salah satunya, dari sisi penawaran adalah revolusi energi Amerika yang berhasil menciptakan pasokan energi yang banyak. Sementara dari sisi permintaan, pelemahan ekonomi global membuat banyak negara mengurangi konsumsi energinya akibat menurunnya daya beli masyarakat.

Meski pasokan melimpah membuat harga minyak rendah, Arab Saudi secara tegas enggan menurunkan produksi. Padahal, mengurangi pasokan adalah salah satu cara menyeimbangkan permintaan dan persediaan minyak mentah.

Orang lain juga bertanya?

Arab Saudi bertekad tetap pada kebijakannya yaitu melindungi pangsa pasar global, meski ekonominya sedang terpuruk.

Seorang pejabat di Arab Saudi mengatakan, bahwa pihaknya akan tetap memproduksi minyak yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa kerajaan ini tidak berminat untuk mengubah strategi sebelum pertemuan OPEC di Wina pada 4 Desember nanti.

"Satu-satunya hal yang harus dilakukan sekarang adalah membiarkan pasar melakukan tugasnya. Belum ada pembicaraan di sini mengatakan bawha kita harus mengurangi produksi meski kita merasa kesulitan," ucap Chairman of the state-owned Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco), Khalid al-Falih seperti dilansir dari Financial Times, Senin (09/11).

Arab Saudi sudah mulai mengguncang pasar minyak dunia sejak November tahun lalu. Saat itu, OPEC memutuskan untuk mengurangi produksi minyak, namun Arab Saudi mengabaikan kebijakan ini.

Sejak itu, harga minyak telah runtuh dari puncaknya di USD 115 per barel tahun lalu menjadi USD 50 per barel. Banyak perusahaan minyak global akhirnya menunda investasi karena rendahnya harga minyak dunia. Mereka kecewa dengan sikap Arab Saudi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Benarkah Harga BBM Pertamax Naik Setelah Juni? Begini Penjelasan Menteri ESDM
Benarkah Harga BBM Pertamax Naik Setelah Juni? Begini Penjelasan Menteri ESDM

Benarkah Harga BBM Pertamax Naik Setelah Juni? Begini Penjelasan Menteri ESDM

Baca Selengkapnya
Alasan Harga BBM Pertamina Tetap Stabil Meski Harga Minyak Dunia Tinggi
Alasan Harga BBM Pertamina Tetap Stabil Meski Harga Minyak Dunia Tinggi

Pertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.

Baca Selengkapnya
Konflik Geopolitik Memanas, Ekonom Senior Soroti Kebijakan Pertamina
Konflik Geopolitik Memanas, Ekonom Senior Soroti Kebijakan Pertamina

Jika dalam situasi geopolitik seperti sekarang, Pertamina menaikkan harga BBM misalnya, maka efek spiralnya ke mana-mana.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Minyak Turun, Arab Saudi Kencangkan Ikat Pinggang Sampai Kurangi Investasi Luar Negeri
Pendapatan Minyak Turun, Arab Saudi Kencangkan Ikat Pinggang Sampai Kurangi Investasi Luar Negeri

Sejumlah departemen di Kerajaan Arab Saudi harus ikat pinggang demi poryek-proyek ambisius.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya