Meski Rupiah tak lagi melemah, pemerintah dipastikan takkan lengah
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) memberikan sinyal bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih dalam keadaan baik di tengah berbagai tekanan global. Meski demikian, dia memastikan tidak akan terlena dan tetap waspada dalam menjaga stabilitas nilai tukar.
"Tapi kita memang harus hati-hati karena suasana politik global tetap akan cair. Sebagai pengelola kebijakan ekonomi poin yang paling penting di dalam ekonomi kita dalam suasana yang cukup guncang ini harus punya fleksibilitas dan kemampuan untuk meng-absorb itu yang selalu kita siapkan," kata dia, di Kantor DJP, Jakarta, Jumat (9/11).
Menurut dia, hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi tekanan dari global adalah dengan menjaga fundamental ekonomi. Sejauh ini, kata dia, fondasi ekonomi Indonesia cukup baik yang terlihat dari pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen serta inflasi yang terjaga rendah.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
"Kemudian belanja kita juga produktif, sektor riil juga masih maju, kalau kita lihat penerimaan pajak, hampir semua sektor kontributor double digit growth itu Indonesia perlu untuk terus mengembangkan mengenai fondasi ini dikombinasikan," ujar dia
"Bahwa kita punya current account defisit dan itu kemarin dipicu dengan masif capital outflow kembali ke Amerika. Tapi sekarang tentu dengan adanya perkembangan politik yang ada kita berharap akan munculnya suatu rasional dari pelaku ekonomi global. Mereka akan lihat Indonesia berbeda," Imbuh dia.
Meskipun demikian, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, Pemerintah akan tetap waspada dalam menyikapi perkembangan ekonomi global. Hal ini perlu dilakukan agar fondasi ekonomi Indonesia dapat terjaga kualitasnya.
"Kalau mengenai kurs sebetulnya kita lihat bahwa persepsi terhadap perekonomian Indonesia selama 2018 ini pertama banyak yang bisa kita topang berdasarkan fondasi Indonesia," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaPuteri mengatakan, penguatan ini menjadi sinyal positif dan harus terus dijaga
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca Selengkapnya