Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski Tak Terdampak Virus Corona, Ekspor Impor Ke China Tetap Alami Penurunan

Meski Tak Terdampak Virus Corona, Ekspor Impor Ke China Tetap Alami Penurunan Gedung BPS. ©2018 wordpress.com

Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto mengakui posisi perdagangan ekspor dan impor Indonesia ke China Januari 2020 mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari posisi ekspor non migas ke China terkoreksi sebesar USD 211,9 juta atau turun sebesar 9,15 persen.

Sementara posisi impor non migas juga mengalami penurunan yakni USD 190,5 juta atau turun 4,61 persen jika dibandingkan posisi bulan sebelumnya.

Dia menjelaskan beberapa komponen ekspor yang berkurang dari negeri Tirai Bambu tersebut yakni untuk golongan barang lemak dan minyak hewan atau nabati. Pada januari 2020 ekspor terhadap kelompok barang ini hanya USD 1,36 miliar, lebih rendah dibandingkan posisi bulan sebelumnya yakni USD 2,06 miliar.

Orang lain juga bertanya?

"Penurunan terbesar ekspor non migas terjadi pada kelompok barang ini sebesar USD 703,2 juta atau 34,08 persen," katanya di Kantornya, Jakarta, Senin (17/2)?

Penurunan ekspor lainnya juga tercatat pada kelompok barang bijih, terak, dan abu logam yang turun mencapai USD 309,8 juta atau 80,17 persen. Di mana posisi ekspor pada Januari 2020 kelompok barang ini hanya meraih sebesar USD 76 juta, berbanding terbalik jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni mencapai USD 386,4 juta.

Sementara itu, posisi impor yang mengalami penurunan terbesar dari China yakni golongan barang buah-buahan sebesar USD 180,4 juta atau turun 76,21 persen. Penurunan impor lainnya juga diikuti oleh kelompok barang gula dan kembang gula sebesar USD 139,9 juta atau turun 78,46 persen.

Disebabkan Harga Komoditas

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menambahkan, posisi penurunan yang terjadi lebih disebabkan karena harga komoditas. Di mana, sepanjang Desember hingga Januari, harga komoditas rata-rata mengalami kenaikan khususnya yang non migas.

Misalnya saja harga minyak sawit yang naik sekitar 8,44 persen. Sementara harga batubara dan karet juga mengalami kenaikan masing-masing 6,5 persen dan 1,20 persen.

"Sebaliknya yang turun di antaranya nikel tembaga dan timah. Fluktuasi beberapa komoditas tentu pengaruh pada nilai ekspor dan impor Indonesia di 2020," ujarnya.

Sementara khusus untuk harga minyak justru mengalami penurunan sekitar 2,68 persen. Pada Desember 2019 harga minyak berada di angka USD 67,18 per barel, turun menjadi USD 65,38 per barel di Januari 2020.

"Selama Desember sampai Januari 2020 tentu banyak perkembangan harga terjadi misalnya harga minyak mentah Indonesia selama Desember 2019 ke Januari 2020 mengalami penurunan 2,68 persen," jelasnya.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2020 mengalami defisit sebesar USD 864 juta. Defisit ini terjadi karena nilai ekspor Indonesia hanya mencapai USD 13,41, sedangkan nilai impor tercatat sebesar USD 14,28 miliar.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023

Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Impor Bulan November Turun 10,71 Persen
BPS Catat Impor Bulan November Turun 10,71 Persen

Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu
Harga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu

Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.

Baca Selengkapnya
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar

Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya

Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun

Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot

Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024

Angka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Bukti Tren Ekspor Mobil Indonesia Terus Naik
Bukti Tren Ekspor Mobil Indonesia Terus Naik

Jika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya