Meski tetap utang, Jokowi sebut masih banyak solusi buat ekonomi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo kembali menyuarakan perlunya reformasi di lembaga multilateral, seperti Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan Asian Development Bank (ADB).
"Kemarin saya omong, PBB perlu direformasi, kok berani betul? Lha wong perlu direformasi bener kok. Saya omong realitas," katanya saat groundbreaking pembangunan rumah susun sewa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/4).
Dia menambahkan, Bank Dunia, IMF, dan ADB bukan satu-satunya solusi menyelesaikan persoalan ekonomi dunia.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
"Tidak. Banyak cara yang lain meski (Indonesia) masih utang di World Bank sama ADB," ungkapnya. "Utang kita Rp 2600 triliun. Masih gede. Baik utang bilateral ke negara-negara lain maupun utang ke World bank sama ADB."
Dia memandang utang bukan masalah. Sepanjang, dana hasil utangan dipergunakan untuk hal produktif, seperti pembangunan infrastruktur.
"Kita blak-blakan saja memang itu. Yang paling penting dihitung. Utang nggak apa-apa asal dipakai untuk produktifitas. Untuk bangun jalan boleh, jembatan boleh, perumahan boleh, pelabuhan, airport boleh. Tapi tidak untuk subsidi BBM. Keliru kalau itu," pungkasnya. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPerusahaan properti terbesar di China itu terancam gagal bayar utang hingga bangkrut.
Baca SelengkapnyaLuhut bilang rasio utang pemerintah hingga saat ini masih dalam batas kewajaran.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya ialah potensi melebarnya defisit APBN 2025 akibat terbatasnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaMegawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pada Mei 2024 sudah mencapai Rp8.353,02 triliun.
Baca SelengkapnyaOJK menyatakan penyaluran dana fintech ke Jawa Barat menembus angka Rp 13,8 triliun.
Baca SelengkapnyaMegawati kembali menyebut nama Presiden Jokowi. Momen itu terjadi saat dia berpidato dalam acara pelantikan pengurus DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca Selengkapnya