Meski Trafik Penerbangan Sudah Naik, Garuda Indonesia Tetap Butuh Dana Talangan
Merdeka.com - PT Garuda Indonesia Tbk mencatat trafik penerbangan terus naik di masa transisi new normal ini. Saat ini, trafik naik 10 persen atau mencapai 40 penerbangan dalam sehari, naik dari sebelumnya hanya 30 penerbangan saja.
Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia, Ade R Susardi mengatakan, pada dasarnya Garuda Indonesia terdampak secara keseluruhan, baik trafik yang menurun, jumlah penumpang yang juga menurun drastis, serta hilangnya pendapatan.
"Biasanya trafik kita perhari 330 flight saat ini sudah naik di kira-kira 40 flight sehari, artinya itu sudah lebih dari 10 persen naiknya. Pada waktu bulan Mei itu cuman 10 persen 30 flight sehari," kata Ade dalam webinar bersama The Habibie Center, Rabu (15/7).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket? 'Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif,' kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
-
Kapan Garuda Indonesia mengalami delay terbaru? Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Bagaimana dampak turbulensi? Turbulensi sendiri dapat dirasakan sebagai guncangan pada tubuh pesawat dan bisa memicu penumpang terluka hingga korban jiwa. Dampaknya juga bisa mencakup kerusakan pesawat hingga kecelakaan fatal.
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Meskipun saat ini jumlah load factor (kapasitas) penumpang sudah mencapai 40 persen, namun Ade menyebut hal tersebut tidak terlalu menguntungkan. Karena biasanya pada kondisi normal load factor Garuda dalam setiap penerbangan 80 persen.
Dengan demikian, Ade menegaskan bahwa pendapatan operasional Garuda tidak tercukupi. Oleh karena itu, saat ini Direktur Garuda Indonesia Irfan Saputra sedang membahas dana talang bersama DPR, agar bisa membantu operasional Garuda.
"Jelas pasti operation cost kita tidak tercover, yang kita harapkan banyak, oleh karena itu pak irfan sedang di DPR itu untuk diskusi atau finalisasi dana talangan yang akan dibantu oleh Pemerintah," ujarnya.
Harap Jumlah Penumpang Naik
Kata Ade, Garuda Indonesia melihat penerbangan negara lain yang ternyata dibantu oleh Pemerintahnya, seperti maskapai penerbangan Jerman Lufthansa dan Singapura Airlines. Sehingga dalam hal ini, dia mengharapkan agar Garuda mendapatkan dana talangan.
"Apa yang kita harapkan, yang bisa bantu Garuda saat ini adalah penumpang. Dengan jumlah penumpang yang cukup otomatis cash flow kita bisa kembali menuju normal," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.
Baca SelengkapnyaHarga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif menjadi tantangan bagi Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaCapaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca SelengkapnyaDirut Garuda Indonesia mengatakan bahwa bahan bakar pesawat atau avtur, tidak dikenakan pajak untuk tiket penerbangan internasional.
Baca SelengkapnyaPenghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaKemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca Selengkapnya