Miliki generasi milenial besar, RI akan rajai ekonomi digital ASEAN
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan Indonesia mampu menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Cita-cita tersebut didorong oleh jumlah penduduk milenial Indonesia yang cukup besar.
"Ada beberapa hal yang kita punya kesempatan dan kelebihan. Pertama, penduduk kita benar-benar muda. Penduduk muda sangat cepat menyesuaikan diri masuk ke ekonomi digital," jelas Menko Darmin di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (20/9).
Namun demikian, Indonesia masih memiliki tantangan kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian di bidang informasi teknologi (IT). Untuk itu, dia menegaskan, harus dicari jalan supaya tantangan tersebut tidak menjadi penghalang mencapai target yang ditetapkan.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Bagaimana Menko Airlangga dorong pengembangan talenta digital? “Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,“
-
Apa yang membuat Indonesia jadi timnas Asia yang berkembang pesat? 'Indonesia mungkin adalah tim Asia yang paling pesat perkembangannya, didukung oleh sejumlah pemain naturalisasi yang berkarier di Eropa,' ungkap Arabnews.
"Kalau kita menanyakan, talentnya (ahli) cukup tidak untuk mengembangkan bisnis digital ini? Kita tahu kurang, sehingga memang harus dicari jalannya untuk mempunyai talent," jelasnya.
Menko Darmin menambahkan, untuk mencapai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 setidaknya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Diantaranya, membenahi SDM, bagaimana mendanai perusahaan rintisan (startup) dan meningkatkan perlindungan konsumen.
"SDM, bagaimana mendanai startup, mengaddress masalah logistik, consumer protection, taxation bagaimana mempermudah sistem pajak," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital & momentum Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 juga menjadikan ekonomi digital sebagai isu prioritas
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menuju ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaDalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun mendatang (2024-2029).
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaJokowi sebut ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2030.
Baca Selengkapnya