Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Miliki industri kimia unggul di ASEAN, RI bangun laboratorium rujukan kelas dunia

Miliki industri kimia unggul di ASEAN, RI bangun laboratorium rujukan kelas dunia AIRLANGGA TEMUI CAK IMIN. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengambil ancang-ancang untuk membentuk laboratorium rujukan kimia yang memiliki standard internasional. Hal ini karena keberadaan laboratorium rujukan untuk verifikasi senjata kimia di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) saat ini sangat terbatas.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan laboratorium rujukan saat ini baru ada satu di Singapura. Indonesia punya kesempatan untuk membentuk laboratorium yang sama lantaran industri kimia di Tanah Air terbilang cukup unggul di antara negara ASEAN lain.

"Indonesia sebagai negara yang industri kimianya unggul di ASEAN mempunyai kesempatan untuk membangun laboratorium yang sama. Tentu kita dari Kemenperin akan dorong ini, karena ini juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah pengembangan industri kimia di Indonesia," ungkap Menteri Airlangga saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (23/7).

Dia melanjutkan, kehadiran laboratorium rujukan tersebut bersifat dua fungsi. Sebab, dapat dipakai juga sebagai pengembangan industri kimia. "Kalau kita bisa punya satu yang levelnya standard internasional, tentu pengembangan industri kimia di kita akan semakin terpacu oleh adanya lab yang sangat canggih," paparnya.

Sebelumnya, pemerintah telah membentuk Otoritas Nasional Senjata Kimia (OTNAS) yang dikukuhkan melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2017. Dalam susunan kelembagaannya, OTNAS diketuai oleh Menteri Perindustrian dengan beranggotakan perwakilan dari 11 instansi pemerintah, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kepolisian RI, TNI, LIPU, dan BPOM.

Salah satu tugas utama OTNAS yaitu melakukan pengawasan terhadap bahan-bahan kimia tertentu yang termaktub dalam Chemical Weapons Convention (CWC) atau KSK.

Menperin Airlangga menyatakan, pihaknya saat ini tengah mematangkan usulan pembangunan laboratorium rujukan tersebut. Untuk mendapat legalisasi pendirian bangunan, dia menambahkan, pemerintah juga sedang meminta persetujuan dari negara-negara ASEAN lain serta Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) atau organisasi pelarangan senjata kimia.

Tidak hanya itu, dia juga yakin laboratorium rujukan kimia ini dapat memfasilitasi perkembangan industri kimia di Tanah Air jelang era Revolusi Industri 4.0, salah satunya dengan memanfaatkan sumber energi bahan bakar yang ramah lingkungan.

"Kita kan saat ini surplus kelapa sawit. Nantinya, kita akan coba kembangkan bauran kelapa sawit dan solar dalam skema B20 (Biodiesel 20) yang untuk kendaraan bermesin diesel jadi B100," tutur dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya
Laboratorium Lingkungan Hidup Jabar Baru Diresmikan, Siap Tindak Pabrik Pembuang Limbah
Laboratorium Lingkungan Hidup Jabar Baru Diresmikan, Siap Tindak Pabrik Pembuang Limbah

Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Indonesia akan Menjadi Produsen Petrokimia Terbesar di Asia
Presiden Jokowi: Indonesia akan Menjadi Produsen Petrokimia Terbesar di Asia

Jokowi meminta jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi.

Baca Selengkapnya
Entepreneur Hub, Jurus Pemerintah jadi Indonesia Negara Maju 2045
Entepreneur Hub, Jurus Pemerintah jadi Indonesia Negara Maju 2045

Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bangun Ekosistem Industri Semikonduktor, Menko Airlangga Gandeng Arizona State University & Purdue University
Bangun Ekosistem Industri Semikonduktor, Menko Airlangga Gandeng Arizona State University & Purdue University

Kerja sama itu menjadi langkah konkret dalam implementasi pengembangan ekosistem industri semikonduktor Indonesia.

Baca Selengkapnya
Isi Pertemuan 30 Menit Gibran dengan PM Singapura di Plataran Senayan
Isi Pertemuan 30 Menit Gibran dengan PM Singapura di Plataran Senayan

Pertemuan berlangsung hangat, sembari menikmati kopi khas Indonesia.

Baca Selengkapnya
Universitas Stanford Bakal Bangun Kampus di IKN Nusantara Pada Mei 2024
Universitas Stanford Bakal Bangun Kampus di IKN Nusantara Pada Mei 2024

Selama ini, masyarakat middle up banyak yang menyekolahkan anaknya ke universitas luar negeri untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus.

Baca Selengkapnya
Singapura Bakal Investasi Rp929 Miliar di IKN untuk Bangun PLTS
Singapura Bakal Investasi Rp929 Miliar di IKN untuk Bangun PLTS

Rosan menjelaskan Sembcorp berminat akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell.

Baca Selengkapnya
Jokowi Undang Singapura Kembangkan 3 Kawasan Industri Halal di Indonesia
Jokowi Undang Singapura Kembangkan 3 Kawasan Industri Halal di Indonesia

Jokowi juga menawarkan investasi di ekonomi hijau melalui infrastruktur yang berkelanjutan, dan pembangunan pusat data.

Baca Selengkapnya
Pakar UI Nilai Hilirisasi Dapat Menghasilkan Nilai Tambah Masyarakat dan Negara
Pakar UI Nilai Hilirisasi Dapat Menghasilkan Nilai Tambah Masyarakat dan Negara

Pemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari Gyeongsang National University, Ini Prestasinya
Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari Gyeongsang National University, Ini Prestasinya

Dalam pidatonya, Menko Airlangga menyampaikan tentang visi Indonesia Emas 2045 di tengah ketegangan geopolitik global.

Baca Selengkapnya
Sepekan Jadi Menteri Investasi, Rosan Sudah Keliling Singapura Tawarkan Investasi ke PM Wong hingga Pengusaha
Sepekan Jadi Menteri Investasi, Rosan Sudah Keliling Singapura Tawarkan Investasi ke PM Wong hingga Pengusaha

Data BKPM menunjukkan investasi Singapura pada kuartal II-2024 mencapai USD4,6 miliar atau setara Rp71,42 triliun.

Baca Selengkapnya