Miliki industri kimia unggul di ASEAN, RI bangun laboratorium rujukan kelas dunia
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengambil ancang-ancang untuk membentuk laboratorium rujukan kimia yang memiliki standard internasional. Hal ini karena keberadaan laboratorium rujukan untuk verifikasi senjata kimia di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) saat ini sangat terbatas.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan laboratorium rujukan saat ini baru ada satu di Singapura. Indonesia punya kesempatan untuk membentuk laboratorium yang sama lantaran industri kimia di Tanah Air terbilang cukup unggul di antara negara ASEAN lain.
"Indonesia sebagai negara yang industri kimianya unggul di ASEAN mempunyai kesempatan untuk membangun laboratorium yang sama. Tentu kita dari Kemenperin akan dorong ini, karena ini juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah pengembangan industri kimia di Indonesia," ungkap Menteri Airlangga saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (23/7).
-
Kenapa Indonesia disebut sebagai laboratorium terbesar di dunia? Selain itu, Indonesia juga rumah bagi berbagai flora endemik yang unik seperti Titan Arum atau bunga bangkai. Fakta tentang Indonesia ini membuatnya seringkali disebut sebagai negara bak laboratorium terbesar di dunia.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Siapa yang meresmikan laboratorium? Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat, di Jalan A.H Nasution, Kota Bandung, Selasa (8/8).
-
Apa yang dikatakan PM Singapura tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
Dia melanjutkan, kehadiran laboratorium rujukan tersebut bersifat dua fungsi. Sebab, dapat dipakai juga sebagai pengembangan industri kimia. "Kalau kita bisa punya satu yang levelnya standard internasional, tentu pengembangan industri kimia di kita akan semakin terpacu oleh adanya lab yang sangat canggih," paparnya.
Sebelumnya, pemerintah telah membentuk Otoritas Nasional Senjata Kimia (OTNAS) yang dikukuhkan melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2017. Dalam susunan kelembagaannya, OTNAS diketuai oleh Menteri Perindustrian dengan beranggotakan perwakilan dari 11 instansi pemerintah, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kepolisian RI, TNI, LIPU, dan BPOM.
Salah satu tugas utama OTNAS yaitu melakukan pengawasan terhadap bahan-bahan kimia tertentu yang termaktub dalam Chemical Weapons Convention (CWC) atau KSK.
Menperin Airlangga menyatakan, pihaknya saat ini tengah mematangkan usulan pembangunan laboratorium rujukan tersebut. Untuk mendapat legalisasi pendirian bangunan, dia menambahkan, pemerintah juga sedang meminta persetujuan dari negara-negara ASEAN lain serta Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) atau organisasi pelarangan senjata kimia.
Tidak hanya itu, dia juga yakin laboratorium rujukan kimia ini dapat memfasilitasi perkembangan industri kimia di Tanah Air jelang era Revolusi Industri 4.0, salah satunya dengan memanfaatkan sumber energi bahan bakar yang ramah lingkungan.
"Kita kan saat ini surplus kelapa sawit. Nantinya, kita akan coba kembangkan bauran kelapa sawit dan solar dalam skema B20 (Biodiesel 20) yang untuk kendaraan bermesin diesel jadi B100," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.
Baca SelengkapnyaMochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat
Baca SelengkapnyaJokowi meminta jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKerja sama itu menjadi langkah konkret dalam implementasi pengembangan ekosistem industri semikonduktor Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertemuan berlangsung hangat, sembari menikmati kopi khas Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelama ini, masyarakat middle up banyak yang menyekolahkan anaknya ke universitas luar negeri untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus.
Baca SelengkapnyaRosan menjelaskan Sembcorp berminat akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menawarkan investasi di ekonomi hijau melalui infrastruktur yang berkelanjutan, dan pembangunan pusat data.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Menko Airlangga menyampaikan tentang visi Indonesia Emas 2045 di tengah ketegangan geopolitik global.
Baca SelengkapnyaData BKPM menunjukkan investasi Singapura pada kuartal II-2024 mencapai USD4,6 miliar atau setara Rp71,42 triliun.
Baca Selengkapnya