Miliuner cantik kaya berkat lingerie usai lalui beragam penderitaan

Merdeka.com - Jika melihat melihat Michelle Mone saat ini, Anda mungkin tidak percaya mengenai pahitnya hidup yang pernah dia jalani. Kini dia memang terlihat sangat sukses, cantik, kaya raya dan memiliki rumah mewah di Inggris. Selain itu, dia juga mempunyai tiga orang anak.

Namun, dibalik kesuksesannya ini tersimpan peristiwa yang mungkin tidak akan dilupakan Michelle seumur hidupnya. Dia menjalani hidup yang amat pahit sebelum mencapai kesuksesan.

Dilansir dari Business Insider, Michelle menulis perjalanan hidupnya dalam sebuah buku yang berjudul "My Fight to the Top". Buku ini menceritakan perjalanan hidup Michelle mulai dari dia harus putus sekolah saat usia 15 tahun hingga kemudian bisa membangun bisnis sendiri yang nilainya kini mencapai USD 74,7 juta atau setara dengan Rp 964 miliar. Michelle sukses membangun perusahaan pakaian dalam atau lingerie dengan merek Ultimo. Dia juga membuat produk sendiri yaitu Utan.

Kesuksesan Michelle dimulai ketika dia menjalankan program diet ketat untuk menurunkan berat badannya. Tak tanggung-tanggung, dia berhasil menurunkan bobotnya 56 kilogram agar bisnis pakaian dalamnya bisa laku di pasaran. Michelle percaya, dengan melangsingkan tubuh akan membantu mengembangkan usahanya (produk pakaian dalam). Menurutnya, tubuh yang langsing juga membantu masuk ke lingkaran berpengaruh seperti ke politik.

"Saya berpikiran bagaimana saya bisa mencerminkan merek produk saya sendiri. Saya tidak bisa pergi ke sana sini dengan rambut berminyak, bintik-bintik dan tanpa make up. Masyarakat kita penuh dengan gosip dan saya rasa kita tidak bisa mengubah itu. Ketika saya menjadi mentor seseorang, saya katakan Anda tidak perlu berpenampilan seperti supermodel tapi Anda harus berpenampilan paling baik yang buat Anda nyaman, terlihat paling baik dan merasa baik untuk diri Anda sendiri," kata Michelle seperti dilansir dari Business Insider di Jakarta, Jumat (24/4).

Sejak 2010, Michelle berhasil menurunkan berat badannya. Dia berjalan 3 hingga 8 Kilometer per hari. Saat itu, media sosial miliknya seperti Instagram, Facebook serta Twitter selalu dipenuhi dengan foto fotonya ketika berjalan dan olah raga.

"Ketika saya masih gemuk, saya mudah bosan dan lelah. Pikiran saya tidak bisa positif. Tapi ketika berat badan saya turun saya merasa lebih baik dan pintu usaha mulai terbuka. Kedengarannya mengerikan, tapi itu benar," sambungnya.

Cerita ini hanya segelintir dari penderitaan Michelle. Dia terlahir dari keluarga miskin, (mdk/idr)