Miliuner Warren Buffett Rekomendasikan 2 Buku Sejarah Hadapi Krisis Akibat Corona
Merdeka.com - Investor legendaris, Warren Buffett memberikan pelajaran sejarah singkat dalam pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway.
Ketika Buffett merenungkan peristiwa-peristiwa yang mengubah hidup, mulai dari Perang Dunia II, Krisis Misil Kuba, 9/11 dan krisis keuangan 2008. Dalam pertemuan ini, dia pun merekomendasikan setidaknya ada dua buku sejarah yang relevan dengan situasi krisis akibat pandemi Corona covid-19 saat ini.
Melansir dari laman CNBC, Inilah bacaan yang direkomendasikan Warren Buffett.
-
Apa yang Warren Buffet sumbangkan? Pada tahun 2010, Buffett mendirikan The Giving Pledge bersama keluarga Gates untuk mendorong miliarder lain menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk tujuan amal juga.
-
Apa aset yang dipilih Warren Buffet? Dia memilih untuk menginvestasikan uangnya dalam bentuk lahan pertanian.Dia menyebut, pertanian dan bitcoin tidak memiliki banyak kesamaan. Meski Buffett tidak dikenal sebagai investor pertanian, namun ia melihat nilai dalam kelas aset yang penting bagi sektor ini yaitu lahan pertanian.
-
Bagaimana Warren Buffet menyumbangkan kekayaannya? Ia telah menyatakan akan menyumbangkan 99 persen kekayaannya untuk tujuan filantropi. Sebagaimana diketahui pada Juni 2024, ia tercatat memiliki jumlah harta USD 135 miliar atau Rp 2.000 Triliun.
-
Siapa yang Warren Buffet anggap sukses? Dalam sebuah wawancara pada tahun 2019, ia menjelaskan bahwa jika Anda berusia 65 atau 70 tahun dan orang-orang yang Anda sayangi benar-benar mencintai Anda, maka Anda sukses.
-
Apa rahasia kesehatan Warren Buffet? Dilansir dari Fortune, ini alasan Buffet tetap bugar meski sering makan junk food. Tidur selama 8 jam Tidak seperti para CEO yang bangun pagi, Buffett menghargai waktu tidurnya. 'Saya tidak ingin berangkat kerja pada pukul empat pagi,' katanya dalam sebuah wawancara dengan PBS NewsHour pada tahun 2017. 'Saya suka tidur. Jadi saya biasanya tidur delapan jam setiap malam.'
-
Bagaimana Warren Buffet memandang investasi aset? 'Jika Anda mengatakan kepada saya bahwa Anda memiliki semua bitcoin di dunia dan Anda menawarkannya kepada saya seharga USD 25, saya tidak akan menerimanya karena apa yang akan saya lakukan dengannya?' dia bertanya. 'Saya harus menjualnya kembali kepada Anda dengan cara apa pun. Itu tidak akan menghasilkan apa-apa,' ujar Buffett.
‘The Great Crash of 1929’ oleh John Kenneth Galbraith
Dalam pertemuan dengan pemegang saham, Buffett berbicara tentang masa ketidakpastian besar dalam sejarah Amerika Serikat (AS), termasuk kejatuhan pasar saham pada 1929 yang menyebabkan Depresi Hebat (The Great Depression).
Bagi yang tertarik untuk belajar lebih banyak mengenai situasi krisis seperti saat ini, dia merekomendasikan buku 'The Great Crash of 1929' oleh John Kenneth Galbraith.
"Ada sebuah buku hebat tentang itu yang berjudul The Great Crash’ yang dikarang oleh John Kenneth Galbraith," kata Warren Buffett.
Dalam buku itu, Galbraith menyoroti keruntuhan finansial di tahun 1929, termasuk apa yang menyebabkannya, bagaimana hal itu menyebabkan depresi hebat dan apa yang dapat dipelajari darinya.
Buku Selanjutnya
'Keeping At It: Quest for Money Sound dan Good Government’ oleh Paul Volcker.
Dalam pertemuan para pemegang saham, Buffett juga berbicara tentang Sistem yang dijalankan oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve dan peran yang dimainkannya dalam perekonomian.
Dia memuji mendiang Paul Volcker, yang menjabat sebagai ketua Federal Reserve di bawah Presiden Jimmy Carter dan Ronald Reagan.
"Saya selalu menempatkan Paul Volcker di tempat khusus, tumpuan khusus dalam hal ketua Federal Reserve selama bertahun-tahun. Kami memiliki banyak ketua Fed yang sangat baik, tetapi Paul Volcker, saya memilikinya di bagian atas daftar," kata Buffett.
Buku itu merupakan memoar perjalanan karir Volcker sebagai ketua The Fed dari 1979 hingga 1987, termasuk warisan kebijakan moneternya.
Di eranya, Paul Volcker adalah Gubernur The Fed yang berani. Di masa awal kepemimpinannya, Paul Volcker harus berhadapan dengan inflasi dua digit di AS. Saat Volcker diangkat sebagai Ketua The Fed tahun 1979, AS tengah menghadapi kenaikan harga barang.
Sebulan pertama Paul Volcker menjabat, inflasi AS naik 11,8 persen dari tahun sebelumnya. Demi menekan harga, Volcker menaikkan suku bunga ke level tinggi. Pada Juli 1981, Fed Funds Rate (FFR) efektif mencapai 22,36 persen.
"Paul Volcker adalah raksasa dalam banyak hal," kata Buffett.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya.
Baca SelengkapnyaLima tahun telah berlalu sejak dunia diserang virus corona Covid-19 yang mematikan. Simak sederet potret dramatisnya!
Baca SelengkapnyaWarren Buffett rutin sarapan pagi di McDonald selama 56 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaWarren Buffett punya cara bercanda saat 'manggung' di depan publik. Termasuk kala mencoba microphone.
Baca SelengkapnyaDi usia 15 tahun Warren Buffet sudah memiliki USD2.000.
Baca SelengkapnyaPembangunan museum diharapkan menjadi acuan bagi Pemprov Bali hingga ke depan bagaimana menangani pandemi Covid-19 seandainya kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaWarren Buffet orang berpengaruh di pasar saham dunia.
Baca SelengkapnyaMulailah langkah untuk menjadi generasi kaya saat ini juga, jangan terlalu banyak pertimbangan.
Baca SelengkapnyaJajaran orang-orang terkaya dunia seperti Bill Gates hingga Elon Musk menegaskan kesuksesan tak bakal diraih secara instan.
Baca SelengkapnyaPerbandingan kinerja Bitcoin dan strategi investasi Warren Buffett, memberikan investor mempertimbangkan berbagai faktor risiko dan potensi return.
Baca SelengkapnyaPerekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan tidak hanya diukur dalam jangka waktu yang pendek.
Baca Selengkapnya