Mimpi bos BI, Indonesia bisa jadi pusat pasar keuangan dunia
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan pasar keuangan di Indonesia harus likuid dan efisien. Tujuannya, agar Indonesia mampu mengejar ketertinggalannya dan mampu menjadi pusat pasar keuangan global, seperti Singapura dan Hongkong.
Menurutnya, pasar keuangan yang dalam dan likuid sangat berperan dalam mendukung ketersediaan dana secara efisien, dan berkesinambungan bagi pembiayaan pembangunan ekonomi serta lebih terdiversifikasi. Dengan begitu, maka pasar keuangan Indonesia memiliki ketahanan dalam menyerap gejolak yang sering muncul dalam pasar keuangan global.
"Karena selama ini sumber pembiayaan pembangunan lebih banyak mengandalkan perbankan sampai 72 persen. Sehingga pasar keuangan yang dalam dan likuid memang masih jauh dari harapan," kata Agus di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/4).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Dia mencatat, volume transaksi valuta asing masih dalam kisaran USD 4-5 miliar per hari, meski nilai perdagangan ekspor impor Indonesia terus naik. Angka ini jauh di bawah Thailand yang mampu menembus USD 11 miliar dan Malaysia sebesar USD 13 miliar.
Masalah di pasar uang saat ini yakni belum berkembangnya transaksi purchase agreement, serta terbatasnya instrumen pasar dan akses transaksi. Begitu juga di pasar obligasi korporasi, masih banyak ruang perbaikan agar lebih dalam dan likuid.
"Rasio pasar obligasi Indonesia hanya 2 persen dari PDB, sedangkan Malaysia sebesar 57 persen dan Thailand sebesar 23 persen," imbuhnya.
Untuk itu, diperlukan adanya koordinasi dan kolaborasi yang efektif antar otoritas atau lembaga agar tercipta pendalaman pasar keuangan tersebut. Mengingat, pasar valuta asing, pasar uang, padar saham, dan obligasi pengaturannya berada di bawah yuridiksi otoritas yang berbeda.
Menurutnya, dengan adanya Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) atas kerjasama Kementerian Keuangan, BI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka pendalaman tersebut bisa dilakukan guna mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
"Karena tingginya keterkaitan antar segmen pasar tersebut, dan berbagai kendala yang dihadapi untuk pengembangan suatu segmen pasar tidak dapat hanya diselesaikan oleh satu otoritas lembaga," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso dinobatkan sebagai The Best CEO.
Baca SelengkapnyaSektor pertambangan Indonesia juga mempunyai potensi paling besar untuk menarik investasi asing.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, angka-angka industri keuangan syariah tumbuh lebih tinggi dibanding bank nasional.
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca Selengkapnyakontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca SelengkapnyaBRI masuk dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaJalan Indonesia menjadi negara maju hanya tinggal menunggu waktu.
Baca Selengkapnya