Mimpi Indonesia jadi negara pengekspor pangan dan daging sapi
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi mimpi Indonesia menjadi negara pengekspor pangan dunia. Menurutnya, Indonesia sudah saatnya memiliki gagasan visioner tersebut dan tidak selalu menjadi importir.
"Meskipun saat ini, ketergantungan Indonesia terhadap impor masih tinggi, kita harus mempunyai gagasan visioner sebagai negara pengekspor pangan dunia," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/12).
Menurut Viva Yoga, hal itu pun berlaku untuk daging sapi. Meski Indonesia masih melakukan impor sapi di tahun 2014 sebesar 230.000 ton setara daging segar, namun ke depannya dia yakin Indonesia bisa melakukan ekspor sapi.
-
Mengapa Said Abdullah menganggap impor pangan dan energi sebagai masalah penting? Padahal menurut Said, keduanya adalah hal pokok yang menyangkut ketahanan, dan Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Apa saja produk peternakan yang diekspor ke Singapura? Menyusul Karkas Ayam Beku dan DOC, Indonesia Berhasil Ekspor Telur ke Singapura Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Mengapa tulang sapi cocok untuk bisnis kuliner? Selain dikonsumsi sehari-hari, beberapa resep ini juga bisa menjadi ide bisnis menarik, bagi Anda yang ingin mencoba peluang berbisnis kuliner.
-
Mengapa pastry daging cocok sebagai ide usaha? Baik disajikan untuk keluarga maupun untuk dijual kembali, kue yang satu ini pasti akan laris manis.
"Terdapat tiga strategi bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara pengekspor sapi. Pertama, peningkatan populasi Sapi. Kedua, peningkatan mutu dan kualitas Sapi, dan ketiga, peningkatan kesejahteraan petani-peternak sapi," tegasnya.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus mengatakan, peningkatan populasi sapi diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya ketidakpastian peningkatan konsumsi. Proyeksi konsumsi daging sapi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun mencapai 2,58 kg/kapita/tahun dibanding angka proyeksi sebelumnya 1,78 kg/kapita/tahun.
Menurut BPS, konsumsi daging sapi di 2014 sudah mencapai 3,05 kg/kapita/tahun. Jika dikalikan dengan jumlah penduduk 250 juta dan setiap tahun ada kenaikan populasi manusia Indonesia rata-rata 3 juta. "Maka permintaan semakin meningkat, sedangkan suplainya tidak akan mencukupi bahkan akan terjadi pemotongan jumlah betina produktif semakin massif, mungkin dalam waktu 50 tahun populasi sapi bisa punah," ujar Ali.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Muladno mengatakan, peningkatan populasi sapi dapat dilakukan dengan cara mengimpor sapi indukan.
"Paling tidak, akan ada angka angka sapi yang meningkat dengan peternakan yang sudah terkonsolidasi. Untuk tahun depan, pemerintah sedikitnya membutuhkan 35 ribu indukan baru, namun dalam kesepakatan awal DPR, hanya disetujui angka 25 ribu ekor indukan." ujar dia.
Menurut Muladno, sapi indukan impor tersebut kemudian dikelola dalam kawasan Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi nasional, selain itu upaya tersebut ditujukan untuk mengangkat dan memberdayakan peternak kecil yang menjadi peternak mayoritas di Indonesia.
"Selama ini pemerintah langsung mengerjakan ternaknya, tapi tidak menggarap peternaknya. SPR itu orientasinya mencerdaskan peternaknya. Program SPR itu akan mengubah peternak yang berjalan sendiri sendiri saat ini, agar bisa bergerak dan berbisnis secara berkelompok, semua tempatnya difasilitasi oleh pemerintah, jaringan bisnisnya diperkuat," tutupnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meyakini IPB dapat membuat rencana strategis untuk menyelesaikan krisis pangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSudaryono mengklaim perusahaan tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi, tantangan krisis pangan dunia menuntut warga Indonesia untuk melakukan inovasi.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah RI berencana impor sapi dan kedelai dari Afrika Selatan.
Baca SelengkapnyaRencana ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama ini Indonesia dapat memenuhi kebutuhan protein daging sapi dan susu dari dalam negeri, bukan melalui impor
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengungkapkan ide terkait kedaulatan pangan di hadapan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama tersebut, Luhut menargetkan harga daging sapi bisa di jual di bawah Rp100.000 per kilogram mulai Maret 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKementan telah menyiapkan strategi menghitung kebutuhan indukan sapi yang dibutuhkan untuk merealisasikan swasembada daging.
Baca Selengkapnya