Mimpi tenun Lombok ingin tembus pasar dunia
Merdeka.com - Indonesia memang sangat kaya akan keragaman budaya. Masing-masing daerah memiliki makanan khas dan kain adat nan cantik dan eksotis. Salah satunya adalah kain tenun.
Masyarakat Lombok merupakan salah satu penghasil tenun di Indonesia. Kerajinan yang dikembangkan secara turun temurun ini telah menjadi sumber pendapatan alternatif selain beternak dan bertani.
Senim (40), salah satu penenun asal Desa Sukarara, Lombok Tengah mengaku sudah menekuni kerajinan tenun ini sejak kecil. Untuk menyelesaikan satu kain Tenun Sasak Lombok, Senim menghabiskan waktu antara dua minggu hingga satu bulan.
-
Kenapa batik tulis Kebon Indah makin berkembang? Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
-
Kenapa batik semakin populer? 'Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik,' tambahnya.
-
Di mana kain tenun Baduy dijual? Dijual langsung di rumah maupun di media sosial Sementara itu para perempuan Baduy memanfaatkan berbagai platform penjualan, mulai dari dijual di tempat maupun melalui marketplace.
-
Dimana Kain Dagang Lingga digunakan? Pemakaian kain dagang Lingga ini tidak terbatas untuk siapapun, artinya pria dan wanita bisa memakai aksesori tersebut.
-
Dimana Pabrik Tenun Kesono berdiri? Keluarga Bin Martak sengaja memilih Desa Kesono sebagai lokasi pendirian pabrik tenun karena berdekatan dengan salah satu sumber air terbaik pada zaman Hindia Belanda.
-
Bagaimana cara membuat kain tenun di Kampung Tenun? Selain itu, Anda juga bisa merasakan pengalaman membuat kain tenun sendiri dengan menggunakan alat didampingi oleh para pengrajin profesional.
Jangka waktu pengerjaan dan motif tenun yang rumit, menjadikan harga jual Tenun Sasak Lombok melambung. "Makin banyak warna makin mahal. Ada yang harga Rp 200.000. Untuk 2 meter bisa satu bulan kalau ada kerjaan lain, kalau rutin bisa dua minggu," jelas Senim di Desa Sasak, Lombok Tengah, Sabtu (18/1).
Kepala Kelompok Penenun Desa Sasak, Mila (30) menambahkan, untuk tenun sutra, biasanya dibuat sesuai pesanan mengingat bahan baku tenun sutra sulit di dapat dan mahal.
"Paling murah Rp 2 juta. Paling sebentar pengerjaan 15 hari. Kalau ada pesanan kami bikin, karena mahal benangnya. Kami ambil dari Bali," imbuh Mila.
Menurutnya, hasil tenun tersebut dipasarkan melalui sistem jaringan, salah satunya adalah jaringan Bank Indonesia. Walaupun demikian, Mila optimis tenun Lombok ini akan menembus pasar global.
"Ada langganan khusus, BI. Paling banyak ke Jakarta, ada juga Malang. Belum ada yang pesan dari luar negeri. Kami ingin sampai ke luar negeri," ujar Mila.
Mila optimis, hasil tenun tradisional tidak akan tersaingi oleh kain-kain pabrikan, mengingat tenun tradisional memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Agar ciri khas terus bertahan, Mila mengatakan, keahlian menenun akan terus diturunkan kepada anak-anak perempuan di desa tersebut.
"Tidak terancam dengan buatan pabrik, karena beda. Kita turunin (keahlian menenun) ke anak-anak, biar gak hilang. Semua perempuan bisa nenun. Laki-laki tidak ada," tutup Mila.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPBI bernama Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera yang diharapkan mampu memperkuat terwujudnya ekspor.
Baca SelengkapnyaTiga produknya berhasil tembus pasar di negara-negara ASEAN seperti kopi luwak, sambal honje sampai radio kayu antik.
Baca SelengkapnyaProduk tersebut bahkan telah menembus pasar internasional di lebih dari 100 negara.
Baca SelengkapnyaRumah Batik Jinggar berkolaborasi dengan teknologi dan industri dalam menjalankan usahanya.
Baca SelengkapnyaAmam Sukriyanto menyampaikan BRI UMKM EXPO(RT) merupakan langkah konkret yang sebagai bentuk komitmen BRI dalam mendukung UMKM.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah mengekspor baja lapis sebagai bahan baku produk baja ringan struktural dan genteng metal untuk pembangunan rumah di Australia.
Baca SelengkapnyaCerita Nusantara merupakan ajang yang menjadi kunci bagi UMKM untuk meningkatkan peran produk lokal dalam rantai pasok global.
Baca SelengkapnyaDengan adanyan bantuan permodalan dari BRI, industri kain tradisional khas Klaten bisa terus lestari.
Baca SelengkapnyaSebuah kerajinan tradisional yang dipopulerkan oleh masyarakat Melayu di Kalbar ini menunjukkan ciri khas Nusantara yang sudah tembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaGanjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.
Baca SelengkapnyaBatik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia
Baca SelengkapnyaAda satu lagi kekayaan budaya yang dimiliki Trenggalek, yakni batik tulis. Ornamen utama dalam motif batik tulis khas Trenggalek ini adalah cengkeh.
Baca Selengkapnya