Minat Asuransi Tinggi Usai Pandemi, Manulife Raup Premi Rp12,1 T
Merdeka.com - Tingginya minat berasuransi ternyata berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan asuransi jiwa. Salah satunya Manulife Indonesia. Tercatat, sepanjang 2021, Manulife Indonesia meraih pendapatan bersih premi asuransi Rp12,1 triliun.
Jumlah itu meningkat 42 persen dibandingkan 2020. Pertumbuhan signifikan itu didorong kenaikan pendapatan premi di tahun yang sama. Kinerja premi bisnis baru di 2021 tumbuh 35 perse dari sebelumnya Rp5,6 triliun menjadi Rp7,5 triliun (berdasarkan Annualized Premium Equivalent).
Industri asuransi nasional pada masa pandemi juga tumbuh dua digit, walaupun tidak sebesar Manulife Indonesia. Berdasarkan Laporan Kinerja 2021 dari 58 perusahaan anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), industri asuransi jiwa mencetak pendapatan mencapai Rp241,2 triliun atau naik 12 persen.
-
Apa manfaat utama dari asuransi jiwa? Asuransi jiwa adalah bentuk perlindungan keuangan yang memberikan manfaat kepada ahli waris atau pemegang polis.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Dimana asuransi bisnis digunakan? Asuransi bisnis atau sering disebut sebagai asuransi komersial adalah bentuk perlindungan yang dirancang untuk melindungi perusahaan.
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
-
Kenapa asuransi jiwa penting bagi keluarga? Jangan sampai anak atau orang-orang terdekat yang ditinggalkan nanti hidupnya terkatung-katung, karena tidak pernah membahas soal asuransi jiwa seumur hidup sebagai perlindungan finansial bersama pasangan.
-
Apa yang membuat hidup lebih tenang dengan asuransi? Terakhir, persiapkan pula masa depan dengan baik agar hidup terhindar dari kecemasan dan kekhawatiran. Hal seperti ini bisa banget kamu mulai dengan memiliki asuransi. Memiliki asuransi sedari dini dapat membantumu terhindari dari hal-hal buruk yang tak diingini. Selain itu, asuransi juga bisa membuat kehidupan lebih tenang berkat kegunaannya yang mengcover berbagai biaya tak terduga, seperti perawatan rumah sakit, kecelakaan, dan sebagainya.
Direktur & General Manager Agency PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia), Novita J Rumngangun menjelaskan, Manulife senantiasa melakukan inovasi produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat yang beragam. Manulife juga melakukan inovasi layanan seperti MiEclaim yang mempermudah nasabah dalam mengajukan claim melalui kanal digital.
"Termasuk membekali para tenaga pemasar dengan berbagai platform digital untuk memudahkan mereka memenuhi kebutuhan nasabah dan masyarakat luas. Terutama dalam hal kemudahan pencairan klaim. Sepanjang tahun 2021, Manulife Indonesia membayar klaim senilai Rp8,9 triliun," ucap Novita di Jakarta, dikutip Antara, Minggu (9/10).
Novita optimistis kinerja Manulife Indonesia semakin positif melihat kondisi ekonomi Indonesia. Tercatat, pada 2019, agen Manulife Indonesia sebanyak 4.593 orang. Kemudian pada 2020 melonjak menjadi 5.978 orang, dan tahun ini hingga September 2022, sudah mencapai 8.589 agen. Peningkatan signifikan itu sesuai target yang ditetapkan di awal tahun yakni penambahan 7.777 agen baru di tahun ini.
"Agen merupakan profesi mulia. Tidak hanya bicara mengenai bisnis, atau sekadar closing hingga nasabah menerima polis mereka. Agen atau yang kami biasa sebut Life Planner juga berkontribusi meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, sehingga lebih sadar akan perencanaan masa depan dan keuangan," tutur Novita.
"Kami menyadari minat masyarakat Indonesia terhadap asuransi mulai meningkat terutama sejak adanya pandemi. Hal ini terlihat dari hasil survey Manulife Asia Care 2020 yang yang menyatakan 72 peren responden Indonesia ingin membeli polis baru dalam enam bulan ke depan,” katanya.
Kebutuhan Agen Asuransi
Kebutuhan agen memang sangat diperlukan, apalagi penetrasi asuransi di Indonesia baru 4 persen dari populasi penduduk. Padahal, jumlah agen asuransi masih minim.
Business Director Manulife Surabaya Felicia Hadiwibowo mengakui, potensi asuransi di Indonesia masih besar. Hal itu menjadi peluang bagi para agen asuransi. Ia memiliki 225 agen yang tersebar di sejumlah kota seperti Surabaya, Malang, Blitar, Semarang, Jember, Denpasar, Papua, dan Jakarta. Dengan perkembangan teknologi digital, ia bisa merekrut banyak agen di berbagai kota secara daring.
"Manulife menyediakan teknologi digital tools yang memudahkan para agen bekerja di mana saja. Selain itu, adanya perubahan sistem kompensasi juga menarik bagi para agen," tutur Felicia.
Pelatihan juga bisa diakses secara online. Dia berharap tahun depan, jumlah agen bisa melampaui 500 orang.
Pasar Asuransi Nasional
Pada kesempatan terpisah, Business Director Manulife asal Jakarta, Angellia SP menilai pasar asuransi prospektif. Data terbaru OJK menunjukkan pada 2019, Indeks Inklusi Keuangan 76,19 persen. Angka itu jauh dibandingkan Singapura sebesar 98 persen, Malaysia 85 persen, dan Thailand 82 persen.
Selain itu, kemudahan klaim yang dilakukan oleh Manulife menjadi daya tarik bagi agen yang ingin bergabung.
Sementara itu, Business Director Manulife asal Surabaya, Yusuf Gunawan mengatakan, produktivitas meningkat tiga kali lipat selama pandemi Covid-19 dibandingkan sebelum pandemi. "Selama WFH (work from home), kami tak henti-hentinya memberikan layanan dari rumah, termasuk closing," ujarnya.
Yusuf mengungkapkan, pada 2020, jumlah man power yang dimilikinya sebanyak 250 orang, kemudian meningkat dua kali lipat menjadi 500 orang pada 2021, kini mencapai 700 orang dengan 70 persen di antaranya dari tenaga muda. Hingga akhir tahun 2022, Yusuf menargetkan jumlah anggota agen mencapai 1.000 orang.
Dengan berkantor pusat di Surabaya, agen tersebut mempunyai jaringan yang tersebar di enam kota meliputi Jakarta, Medan, Tangerang, Pontianak, Makassar, dan Lampung.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepemimpinan di industri asuransi didukung oleh kinerja bisnis yang solid.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaCapaian laba bersih pada kuartal tahun ini cukup positif di tengah pemulihan industri asuransi pasca Covid-19.
Baca SelengkapnyaPencapaian pendapatan premi ini mayoritas didorong oleh kontribusi dari produk Asuransi Jiwa Kredit, baik untuk melindungi nasabah yang mengambil kredit KPR.
Baca SelengkapnyaDari sisi solvabilitas, Prudential Indonesia mencatatkan tingkat Risk Based Capital (RBC) sebesar 476 persen.
Baca SelengkapnyaDengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI Life terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah dengan cepat dan akurat.
Baca SelengkapnyaPenerimaan negara dari BUMN dalam bentuk pajak, deviden dan PNBP lainnya mencapai 21,9 persen dari total pendapatan negara di luar hibah pada tahun 2023.
Baca Selengkapnya