Minat kaum pria terhadap sistem gadai barang cenderung rendah
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Sunarso menyebut bahwa masyarakat masih cenderung malu mendatangi Pegadaian, terutama kaum pria. Dari total 9,5 juta nasabah, hanya 28 persen nasabah pria yang melakukan transaksi di Pegadaian, sementara 72 persen sisanya dilakukan oleh kaum wanita.
"Ternyata yang malu ke Pegadaian itu pria. Karena dari 9,5 juta nasabah kita, yang pria hanya 28 persen, perempuan 72 persen. Berarti sudah jelas lebih paham tentang nilai ini perempuan dari pada laki-laki," ujar Sunarso di Double Tree, Jakarta, Selasa (21/11).
Sunarso mengatakan, nasabah Pegadaian mayoritas berusia produktif. Bahkan rata rata dilakukan oleh nasabah yang berusia di bawah 54 tahun. "Jadi ternyata yang pergi ke Pegadaian adalah usia-usia produktif 25 tahun sampai 34 tahun itu sekitar 26 persen, kemudian 34 tahun sampai 44 tahun itu sekitar 33 persen," jelasnya.
-
Siapa yang peduli terhadap wanita? Seorang pria yang mencintaimu akan selalu menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraanmu.
-
Mengapa OJK fokus pada perempuan? 'Perempuan sebagai ‘bendahara’ dan guru pertama bagi anak dalam keluarga. Selain itu, banyak perempuan berprofesi sebagai guru dan pelaku UMKM. Sehingga, peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan menjadi keterampilan penting untuk dikuasai oleh perempuan.
-
Mengapa peran gender berubah di Indonesia? Terdapat perubahan dalam peran gender yang juga mempengaruhi sosial budaya Indonesia. Wanita tidak lagi terbatas pada tugas rumah tangga, melainkan juga aktif dalam dunia kerja dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan keluarga.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Siapa yang menilai wanita dari sikapnya? Dalam pandangan mereka, sikap-sikap ini tidak hanya menciptakan daya tarik, tetapi juga menunjukkan kepribadian yang kuat dan positif.
Sunarso mencontohkan, kegiatan menggadai barang juga banyak dilakukan oleh mahasiswa seperti yang terjadi di Riau. Hal tersebut dilakukan karena pencairan dana lebih cepat dan penebusan barang dapat dilakukan kapanpun dibutuhkan kembali.
"Saya kemarin ada data waktu saya ke Riau, di wilayah Riau itu jumlah nasabah dari kalangan mahasiswa itu tinggi ternyata. Mahasiswa banyak yang pergi ke Pegadaian, mungkin dari rumah dibekali motor. Dia kuliah, motornya dimasukkan ke Pegadaian karena butuh dana," jelasnya.
"Tapi saya ingin mengatakan di kalangan mahasiswa banyak dan menurut saya itu sah sah saja bahwa ada cara mencari likuiditas yang cepat karena layanan pegadaian rata-rata 15 menit selesai," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paylater kini menjadi metode pembayaran yang inklusif dan diterima secara luas.
Baca SelengkapnyaWanita lebih unggul dalam berinvestasi. Sebab, wanita lebih cakap dalam menimbang antara resiko dan imbalan yang didapatkan.
Baca SelengkapnyaRata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.
Baca SelengkapnyaSebuah desa di Tuban, Jawa Timur adalah desa yang mempunyai jumlah janda yang sangat banyak dan minim pria.
Baca SelengkapnyaPerempuan asal Aceh menduduki peringkat kelima cewek paling cantik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiti Anggraini menilai pada penyelenggaraan Pilkada 2024, belum banyak yang mengusung kebutuhan maupun peran perempuan.
Baca SelengkapnyaHasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaHasil survei Kaesang lebih rendah dibandingkan keterpilihan Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan tingkat keterpilihan mencapai 10,3 persen.
Baca Selengkapnya