Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Minyak Dunia Mahal dan Rupiah Melemah, Subsidi BBM Kembali Membengkak?

Minyak Dunia Mahal dan Rupiah Melemah, Subsidi BBM Kembali Membengkak? SPBU. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite dan Solar di September 2022 lalu. Kenaikan harga BBM terjadi saat harga minyak dunia mengalami tren penurunan.

Ini tercermin dari dari harga minyak mentah Indonesia per Agustus 2022 tercatat hanya USD 94,2 per barel. Harga ini turun dari bulan sebelumnya yang mencapai di atas USD 105 per barel. Namun demikian, harga minyak dunia kembali naik di 17 Oktober mencapai USD 103,2 per barel.

"Ini terkait dengan harga asumsi ICP yang sudah disebutkan dan ada banyak faktor yang membuat volatilitasnya masih tinggi,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam Konferensi Pers APBN KITA, di Jakarta, Jumat (21/10).

Volatilitas atau gejolak harga BBM kembali naik di tengah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang terjadi beberapa hari terakhir. Sampai 18 Oktober nilai tukar terhadap dolar AS berada di Rp15.480. Angka ini menunjukkan bahwa Rupiah telah mengalami depresiasi 8,4 persen dibandingkan awal tahun ini.

"Kurs juga volatile dan ICP kita juta pantau," kata dia.

Gangguan dari sisi suplai dan dampak geopolitik yang terjadi juga turut menyebabkan harga minyak masih tinggi. Tak hanya itu, tingginya permintaan BBM juga menjdi faktor lainnya. Sebab aktivitas terus menggeliat ditengah tren pemulihan ekonomi nasional.

"Pemulihan ekonomi yang masih sangat kuat membuat meningkatnya konsumsi BBM," kata dia.

Meski begitu, Febrio memastikan Anggaran Pendapatan dn Belanja Negara (APBN) siap kembali menjadi penyangga kenaikan harga BBM. Sehingga dampaknya kepada masyarakat sangat minim.

"APBN memang sudah dan kita siapkan sebagai syok absorber sehingga masyarakat kita akan tetap terlindungi," kata dia.

Tahun 2023 Risiko Ekonomi Semakin Berat

Febrio menambahkan kondisi ekonomi global makin suram ke depan. Ketidakpastian ini masih akan terus berlanjut hingga tahun depan.

"Memasuki 2023 pun risiko ini belum akan turun bahkan tetap meningkat," kata dia.

Sehingga APBN akan kembali menjalankan tugasnya sebagai penyangga sebagaimana yang dilakukan selama 3 tahun terakhir.

"Tahun 2022 ini kita sudah lakukan itu dengan efektif dan masyarakat kita daya belinya, khususnya menengah bawah, miskin dan rentan," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, Siap-Siap Harga BBM Non Subsidi Naik Bulan Depan
Rupiah Terus Anjlok, Siap-Siap Harga BBM Non Subsidi Naik Bulan Depan

Kebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?

Pertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina dan Vivo, Siapa Paling Murah?
Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina dan Vivo, Siapa Paling Murah?

PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, menahan harga BBM Non Subsidi pada  Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya
Harga BBM SPBU Swasta Kompak Naik, Cek Daftar Lengkapnya di Sini
Harga BBM SPBU Swasta Kompak Naik, Cek Daftar Lengkapnya di Sini

Daftar harga BBM di SPBU swasta yang naik per 1 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Pertamax Naik Jadi Rp14.000 per Liter, Ternyata Ini Biang Keroknya
Harga Pertamax Naik Jadi Rp14.000 per Liter, Ternyata Ini Biang Keroknya

Pertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Pertalite Dijual SPBU Pertamina Hari Ini
Harga BBM Pertalite Dijual SPBU Pertamina Hari Ini

Pertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.

Baca Selengkapnya
Rupiah Melemah ke Rp16.095 per Dolar AS di Pagi Hari
Rupiah Melemah ke Rp16.095 per Dolar AS di Pagi Hari

Ada dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya