Miris, panen jagung petani ini tak ada pembeli
Merdeka.com - Para petani jagung Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, membutuhkan pembeli untuk menampung hasil panen dari produksi petani yang saat ini tidak laku.
"Ribuan ton produksi jagung para petani Konawe Utara saat ini hanya menumpuk karena tidak ada pembeli yang bisa menampung ribuan ton jagung tersebut," ujar Anggota DPRD Kabupaten Konawe Utara Nurtan Jaya seperti dilansir Antara, Jumat (7/4).
Dia mengatakan ribuan ton jagung para petani Konawe Utara tersebut hanya menumpuk dan terancam rusak dimakan ulat. Sebab, jagung yang ditanam para petani bukan jagung yang dapat dikonsumsi warga melainkan jagung untuk bahan pakan ternak.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
-
Bagaimana cara petani Sukomakmur menjual hasil panen? Untuk penjualan, di Desa Sukomakmur para petani sudah punya pembelinya sendiri.
-
Apa yang dimakan petani Pangandaran? Mereka cukup memanfaatkan alam sekitar demi mendapat bahan makanan.
Oleh karena produksi jagung para petani tersebut hanya untuk bahan pakan ternak, kata dia, petani membutuhkan pembeli sehingga mereka mendapatkan uang.
"Kalau produksi jagung para petani tidak laku dan rusak dimakan ulat maka para petani akan frustasi dan tidak akan menggeluti tanaman jagung untuk bahan pakan ternak lagi," katanya.
Nurtan meminta Pemerintah Kabupten Konawe Utara mencarikan pembeli jagung yang dapat menampung jagung para petani yang saat ini masih menumpuk di tempat-tempat penyimpanan jagung.
"Para petani Konawe Utara mengembangkan budi daya tanaman jagung untuk bahan pakan ternak atas dorongan pemerintah setempat. Oleh karena itu, Pemerintah Konawe Utara harus bertanggung jawab mencarikan pembeli jagung sehingga jagung para petani bisa laku terjual," katanya.
Seharusnya, kata dia, sebelum para petani didorong mengembangkan tanaman jagung untuk bahan pakan ternak, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara terlebih dahulu mencarikan perusahaan yang bersedia menampung produksi jagung mereka.
Dengan begitu, kata dia, saat para petani jagung melakukan panen raya, hasilnya bisa langsung terserap oleh perusahaan pembeli jagung.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi melaporkan hingga saat ini pihaknya telah menyerap sebanyak 18.000 ton jagung dari petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBiasanya hasil panen dari berladang tersebut diperuntukan untuk warga sekitar ataupun dijual ke warung-warung terdekat.
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca Selengkapnya