Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Miris, petani bunuh diri usai pemerintah tarik 500 & 1.000 rupee

Miris, petani bunuh diri usai pemerintah tarik 500 & 1.000 rupee Rupee baru India. CNN©2016

Merdeka.com - Seorang petani di Selatan India, Kandukuri Vinoda (55) bunuh diri usai pemerintah setempat mengumkan akan menarik peredaran mata uang dengan pecahan 500 dan 1.000 rupee. Kandukuri gantung diri di kediamannya di Telangana, Kabupaten Mahbubabad diduga karena panik dan tak tahu cara menukar tumpukan uang 500 dan 1.000 rupee yang dimilikinya.

Menurut keterangan polisi setempat, Kandukuri mempunyai setumpuk uang pecahan 500 dan 1.000 rupee usai menjual 12 hektar tanah pertanian miliknya di Sanagapuram. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk pengobatan suaminya yang lumpuh karena stroke. Sedangkan sisanya yang semua dalam bentuk tunai akan digunakan untuk biaya pernikahan putrinya dan sisanya lagi untuk membeli tanah.

Pada Rabu (8/11), Perdana Menteri India, Narendra Modi menghapus atau mencabut peredaran uang pecahan 500 dan 1.000 rupee. Warga bisa mengganti uang lama mereka dengan uang baru di bank dalam 50 hari ke depan, tapi uang tersebut tak bisa lagi menjadi alat pembayaran.

Meski demikian, penduduk desa setempat mengatakan pada Kandukuri bahwa uang yang dia punya tidak ada gunanya dan sama seperti limbah atau sampah kertas. Hal ini diduga membuat perempuan ini panik dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Selain itu, anggota keluarga Kandukuri seolah juga menyalahkan dia karena tidak berbicara atau tidak berkonsultasi saat menjual sebagian tanah.

"Khawatir uang tunai yang dia punya tidak berharga, wanita ini bunuh diri hari Kamis saat semua anggota keluar tertidur," keterangan polisi setempat yang dilansir dari Hindustantimes, Selasa (15/11).

Salah satu warga desa Sanagapuram, R Madhukar mengatakan, sebagaian besar penjualan tanah di desanya akan dibayar secara tunai. "Sekarang musim pernikahan di sini dan sebagian besar rumah tangga menyimpan uang pecahan besar," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah India secara resmi telah menghapus atau mencabut peredaran uang pecahan 500 dan 1.000 rupee sejak minggu lalu. Keputusan ini diambil guna menindak korupsi dan kepemilikan uang ilegal di negara tersebut.

Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan, warga bisa mengganti uang lama mereka dengan uang baru di bank dalam 50 hari ke depan, tapi uang tersebut tak bisa lagi menjadi alat pembayaran.

Keputusan ini nampaknya tergesa-gesa, sebab antrean panjang terjadi di hampir semua bank di India. Selain itu, antrean di ATM juga mengular karena masyarakat berbondong-bondong menukar dan menarik uang yang sah. Uang dengan nominal 500 dan 2.000 rupee baru diterbitkan untuk menggantikan uang yang diambil dari peredaran.

Seperti dilansir dari CNN Money, warga sangat ramai menukar uang baru yang telah diterbitkan bank sentral India atau Reserve Bank of India. Permintaan yang tinggi membuat perbankan kewalahan dan harus tetap buka di akhir pekan. Puncaknya, awal pekan ini terjadi bentrokan karena warga setempat mulai kesal dan marah. Warga bahkan menghancurkan mesin ATM.

"Akan ada banyak masalah ke depannya jika semua tidak kembali normal," ucap warga India yang sedang mengantre, Sanjay Padole seperti ditulis CNN, Selasa (15/11).

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
2 Pemabuk Aniaya Prajurit TNI hingga Tewas Gara-Gara Tak Diberi Rp5.000
2 Pemabuk Aniaya Prajurit TNI hingga Tewas Gara-Gara Tak Diberi Rp5.000

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.

Baca Selengkapnya
Kronologi Wanita Petugas Koperasi Dibunuh & Dibakar Nasabahnya Saat Tagih Utang Rp10 Juta
Kronologi Wanita Petugas Koperasi Dibunuh & Dibakar Nasabahnya Saat Tagih Utang Rp10 Juta

Korban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.

Baca Selengkapnya
Ini Motif Pedagang Bumbu Bunuh Wanita Lansia dan Mayat Dimasukkan ke Karung di Tasikmalaya
Ini Motif Pedagang Bumbu Bunuh Wanita Lansia dan Mayat Dimasukkan ke Karung di Tasikmalaya

Mayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya
Wow! Sosok Kepala Desa Pamer Uang Pecahan Rp100 ribu Sebanyak 5 Kardus Ucap Terima Kasih ke Pemberi, Ternyata untuk Ini
Wow! Sosok Kepala Desa Pamer Uang Pecahan Rp100 ribu Sebanyak 5 Kardus Ucap Terima Kasih ke Pemberi, Ternyata untuk Ini

Sosok Kepala Desa viral menjadi sorotan karena memamerkan bergepok-gepok uang berjumlah lima kardus. Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Mayat Dicor, Pelaku Pakai Uang Korban untuk Bayar 2 Pembunuh
Fakta Baru Kasus Mayat Dicor, Pelaku Pakai Uang Korban untuk Bayar 2 Pembunuh

Usai membunuh, pelaku mengambil uang Rp32 juta milik korban.

Baca Selengkapnya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.

Baca Selengkapnya
Usai Heboh Peternak Buang Susu kini Viral Petani Wortel di Banjarnegara Ngamuk Buang Hasil Panen, Ternyata Ini Pemicunya
Usai Heboh Peternak Buang Susu kini Viral Petani Wortel di Banjarnegara Ngamuk Buang Hasil Panen, Ternyata Ini Pemicunya

Dua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.

Baca Selengkapnya
Terancam Hukuman Mati, Ini Fakta Baru Kasus Dukun Pengganda Uang Slamet Tohari
Terancam Hukuman Mati, Ini Fakta Baru Kasus Dukun Pengganda Uang Slamet Tohari

Dukun pengganda uang Slamet Tohari terancam hukuman mati

Baca Selengkapnya
Temui Jaksa Agung, Mentan Amran Sulaiman Lapor Ada Pungli Pendistribusian Alat Pertanian
Temui Jaksa Agung, Mentan Amran Sulaiman Lapor Ada Pungli Pendistribusian Alat Pertanian

Amran mengatakan, para petani juga diminta menyetorkan uang hingga Rp3 juta untuk satu unit kontraktor kecil.

Baca Selengkapnya