Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Visi Revolusi Mental Jokowi hanya slogan semata'

'Visi Revolusi Mental Jokowi hanya slogan semata' Presiden Jokowi. ©Setpres RI/Cahyo

Merdeka.com - Pengamat sosial Yogi Suprayogi mendorong Pemerintah Joko Widodo- Jusuf Kalla untuk membuat rekayasa sosial bagi masyarakat terkait pengentasan kemiskinan. Menurut dia, program dasar revolusi mental masih dalam rangkaian slogan semata.

"Di Malaysia mereka ada rekayasa sosial dan itulah bentuk kenapa Malaysia bisa maju. Kita bisa identifikasi masyarakat marjinal," kata Yogi dalam diskusi Forum Berbagi Informasi (FBI) di Jakarta, Selasa (1/3).

Yogi mencontohkan pada zaman orde baru salah program sosial yang paling mengakar dalam kedisiplinan. Menurut dia, tingkat kepatuhan serta kedisiplinan tinggi nantinya mampu mempengaruhi sisi ekonomi lainnya.

"Zaman orba ada gerakan disiplin nasional dengan memungut sampah di sekolah-sekolah. Itu salah satu bentuk rekayasa budaya dan efektif. Penyusun kebijakan selalu berpikir tingkat kepatuhan objek kebijakan tinggi, padahal belum tentu. Makanya karena tingkat kepatuhan tinggi, maka di Malaysia dan Thailand UMKM-nya bisa hidup, contoh kaos jersey KW Thailand sudah sampai Indonesia, diluar melanggar hak cipta. Di parlemen sudah ada muncul kesadaran RUU budaya. Orang Indonesia itu miskin tidak miskin selalu happy," kata dia.

Yogi menegaskan pemerintah harus melibatkan parlemen dalam menciptakan beleid mengenai kesadaran sosial. Apalagi, beberapa sektor strategis lainnya harus didukung dengan pendekatan secara personal yang baik.

"Pemerintah bisa keluarkan UU berkaitan dengan kedisiplinan nasional. Indikator kemiskinan dari sisi ekonomi ya tetap harus digunakan tapi penyelesaiannya harus libatkan pendekatan sosial budaya dan politik," kata dia.

Yoga menambahkan budaya penyerapan anggaran serta melaksanakan strategi pengentasan kemiskinan bakal ada masalah baru. Dengan dilantiknya ratusan kepala daerah baru menciptakan iklim budaya penyerapan anggaran di daerah menjadi sangat lamban, akhirnya menambah rentetan masalah pengentasan kemiskinan.

"Sekarang ada 269 pilkada baru selesai, banyak kepala daerah baru blm paham politik anggaran, sehingga ada keraguan dari mereka. Sehingga mereka sangat berhati hati, jadi dilematis. Di satu sisi oemerintah pusat ingin penyerapan anggaran cepat, tapi daerah berhati hati agar semua berjalan sesuai proses hukum. Jadi kepala daerah ibarat satu kaki sudah di Komisi Pemberantasan Korupsi," pungkas dia.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO:  Keras! Presiden Jokowi Bongkar Bobrok Jargon Politik Tidak Jelas Bentuknya
VIDEO: Keras! Presiden Jokowi Bongkar Bobrok Jargon Politik Tidak Jelas Bentuknya

Presiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.

Baca Selengkapnya
Sentilan-Sentilan Anies dari Kandang Banteng, Sindir Jargon Jokowi hingga Jateng Bukan Cuma PDIP
Sentilan-Sentilan Anies dari Kandang Banteng, Sindir Jargon Jokowi hingga Jateng Bukan Cuma PDIP

Anies dan Cak Imin kampanye di Jawa Tengah yang menjadi kandang banteng

Baca Selengkapnya
Dahulu: Jokowi Adalah Kita, Saat ini: Jokowi Siapa?
Dahulu: Jokowi Adalah Kita, Saat ini: Jokowi Siapa?

Bak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Sindir Revolusi Mental Jokowi: Sayang Harapan Belum Menjadi Kenyataan
Surya Paloh Sindir Revolusi Mental Jokowi: Sayang Harapan Belum Menjadi Kenyataan

Surya Paloh menyayangkan bahwa gagasan revolusi mental Jokowi saat ini belum menjadi kenyataan pada hari ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Santai Tanggapi Kritik Keras Surya Paloh Soal Revolusi Mental Tak Optimal
VIDEO: Jokowi Santai Tanggapi Kritik Keras Surya Paloh Soal Revolusi Mental Tak Optimal

Presiden Joko Widodo menanggapi sindiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang menyebut gagasan revolusi mentalnya hingga kini belum maksimal.

Baca Selengkapnya
Megawati Bicara Pemerintah seperti Orba, TKN Prabowo-Gibran: Pak Jokowi Sangat Demokratis
Megawati Bicara Pemerintah seperti Orba, TKN Prabowo-Gibran: Pak Jokowi Sangat Demokratis

Menurut Nusron, sistem seperti orde baru hanya terjadi apabila ada pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Cak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.

Baca Selengkapnya
Fadli Zon: Orde Baru Bagian Sejarah Indonesia yang Tidak Perlu lagi Diungkit-ungkit
Fadli Zon: Orde Baru Bagian Sejarah Indonesia yang Tidak Perlu lagi Diungkit-ungkit

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.

Baca Selengkapnya
Habiburokhman Bicara Dinamika Politik: Kita Sudahi Gaya Politik Kalkulator Elektoral
Habiburokhman Bicara Dinamika Politik: Kita Sudahi Gaya Politik Kalkulator Elektoral

Habiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi
Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

Anies-Cak Imin kompak mengkritik dua jargon yang dipopulerkan Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Menko PMK: Revolusi Mental Tidak Pernah Berhenti
Menko PMK: Revolusi Mental Tidak Pernah Berhenti

Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut, generasi masa depan perlu memiliki kesadaran tentang koperasi. Sebagai bentuk pembelajaran karakter kewirausahaan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Jokowi Jawab Ucapan Megawati Penguasa Seperti Orde Baru
VIDEO: Reaksi Jokowi Jawab Ucapan Megawati Penguasa Seperti Orde Baru

Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.

Baca Selengkapnya