Model Ini Bisa Bikin Bisnis Anda Tetap Fleksibel Ikuti Perkembangan Zaman
Merdeka.com - Orang-orang yang memasuki dunia kerja saat ini melakukan berbagai hal secara berbeda daripada generasi pekerja sebelumnya. Generasi yang lebih baru, umumnya menginginkan lebih banyak kebebasan dan independensi meskipun hanya sebatas seorang karyawan.
Namun, kenyataannya hingga saat ini, birokrasi tradisional masih melekat di banyak perusahaan. Sehingga saat menyusun organisasi perusahaan, sangat penting menetapkan struktur dari awal agar struktur yang dibuat nantinya mampu mengeluarkan potensi penuh setiap individu dan mendorong pertumbuhan perusahaan, contohnya dengan menerapkan struktur model adhokrasi.
Model ini berbeda dengan model bisnis tradisional dan birokrasi modern, adhokrasi adalah struktur organisasi yang fleksibel dan mudah beradaptasi pada kelompok-kelompok yang terbentuk dengan tujuan tertentu tersebut. Kelompok kerja dalam model adhokrasi, dipercaya dapat menjadi pemecahan masalah dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kondusif untuk penerapan inovasi.
-
Apa yang Gen Z harapkan dari pekerjaan? Mereka menginginkan lebih dari sekadar gaji — mereka menginginkan keseimbangan, makna , dan rasa kepuasan pribadi yang tidak sepenuhnya terkait dengan pekerjaan.
-
Apa yang diinginkan Gen Z dari pekerjaan? Salah satu keinginan terbesar Gen Z dalam bekerja adalah fleksibilitas. Mereka cenderung menghargai kebebasan dalam mengatur waktu kerja mereka. Bekerja dari rumah (WFH) atau jam kerja yang fleksibel menjadi daya tarik utama bagi mereka.
-
Apa tantangan Gen Z di dunia kerja? Generasi Z mengalami tantangan berat di dunia kerja saat ini. Stigma dengan individu yang kurang kompetitif cukup melekat pada generasi kelahiran 1997-2012 ini. Meskipun memiliki latar pendidikan mentereng, tak menjamin Generasi Z mudah diterima kerja.
-
Mengapa Gen Z lebih suka bekerja di perusahaan dengan tujuan sosial? Gen Z sangat memperhatikan makna dari pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka lebih memilih bekerja di perusahaan yang memiliki tujuan sosial yang jelas dan berdampak positif bagi masyarakat. Bagi mereka, bekerja bukan hanya sekadar untuk mendapatkan gaji, tetapi juga untuk berkontribusi pada perubahan yang lebih baik di dunia.
-
Mengapa fresh graduate perlu beradaptasi dengan kebutuhan industri? Oleh karena itu, lulusan baru perlu beradaptasi dengan kebutuhan dan ekspektasi industri.
-
Apa yang sedang trending dalam dunia pekerjaan? Seiring perkembangan zaman, penggunaan Bahasa Inggris pun kian meningkat pesat.
Dalam model ini, unit bisnis terbentuk tanpa berpatokan pada hirarki dan berjalan secara independen tetapi tetap harmonis dalam upaya mencapai target ataupun pemenuhan keinginan klien.
Model adhokrasi, menekankan jiwa kepemimpinan setiap anggota dan mendorong lebih banyak orang di berbagai tingkatan di seluruh perusahaan untuk berani menampilkan kemampuan terbaiknya. Sehingga, tim dapat segera mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan mengambil tindakan dengan cepat dalam mencapai efisiensi yang lebih banyak dan lebih besar.
Setiap unit bisnis dalam model ini, memiliki otonomi untuk merancang apa yang mereka pimpin dan bagaimana mereka ingin menjalaninya. Namun tetap dalam jalur sesuai dengan kebutuhan dan target pertumbuhan perusahaan yang lebih besar.
Dengan model ini, pekerja dapat menerima kesan positif pada perusahaan tempatnya bekerja sehingga menciptakan rasa kepemilikan yang lebih besar dan persahabatan yang erat serta memunculkan persaingan yang sehat.
Model ini memungkinkan setiap orang untuk maju, menjadi pemimpin, dan mendorong pertumbuhan unit dan perusahaan mereka. Orang dapat memperluas pengalaman mereka dalam satu perusahaan dan membuat mereka lebih cenderung bertahan daripada mencari peluang lain di tempat lain.
Meskipun begitu sebagai pendiri bisnis, Anda harus memiliki 4 syarat berikut agar model adhokrasi dapat diterapkan dengan baik.
1. Memiliki semangat perubahan
Untuk mendorong perubahan pola pikir di seluruh perusahaan dalam penerapan model ini dengan maksimal. Maka diperlukan sekelompok orang yang memiliki kepercayaan yang kuat untuk melakukan perubahan radikal pada struktur organisasi. Itu tidak bisa dicapai oleh tim saja tapi juga seluruh pihak di perusahaan bahkan hingga ke klien agar birokrasi lama benar-benar berakhir.
2. Menemukan orang yang tepat
Di dalam organisasi perusahaan, sangat penting untuk menemukan orang yang tepat untuk mengisi setiap posisi khususnya dalam peran strategis. Untuk menghindari ketidak cocokan implementasi model ini, maka sumber daya yang tepat sangat menentukan.
3. Butuh fleksibilitas
Perubahan, penggabungan, pergeseran hingga perluasan dan eksplorasi industri baru, bukan hal yang aneh dalam bisnis. Sehingga, fleksibilitas pada semua pihak dibutuhkan agar tim dapat berkembang sesuai skala yang dibutuhkan terutama dalam mengerjakan proyek apa pun.
4. Mewaspadai ancaman silo
Silo dapat terjadi ketika sebuah tim bekerja berdasarkan pada kekuasaan dan status yang terbentuk dalam kelompok. Silo umumnya menyebabkan, para anggota tim cenderung enggan berbagi sumber daya dan ide pada tim lain.
Padahal, berbagi masalah atau suatu informasi tertentu mungkin saja berkaitan dan penting bagi tim lainnya. Dengan adanya silo kolaborasi dan kerjasama antar tim akan menjadi terbatas.
Ini bisa menyebabkan para pekerja mengalami stagnasi dan bisa merugikan perusahaan secara keseluruhan karena silo mengurangi produktifitas dan efektifitas bisnis.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merasa Gen Z punya keunikan sendiri saat bekerja? Begini cara memahami karakteristiknya
Baca SelengkapnyaPasca pandemi menjadi titik perubahan tren pekerja formal menjadi informal, namun ada kondisi lainnya pekerja informal makin diminati.
Baca Selengkapnya40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.
Baca SelengkapnyaIngin tahu cara efektif mengelola Gen Z di tempat kerja? Simak tips mudah dan praktis agar produktivitas tim semakin meningkat!
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan Samsung and Morning Consult melibatkan 1.000 generasi Z berusia 16-25 tahun.
Baca SelengkapnyaStudi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca SelengkapnyaJika sudah merasa jenuh dengan rutinitas sebagai karyawan, bisa saja itu pertanda untuk beralih menjadi wirausaha.
Baca SelengkapnyaSebanyak 60 persen perusahaan merasa kurang cocok bekerja dengan generasi Z.
Baca SelengkapnyaPerubahan yang terjadi antar generasi adalah hasil yang diminta dari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaSistem Ini memungkinkan kurangnya tunjangan dan perlindungan kerja. Hal ini tentu berbeda dengan pekerja tetap yang punya akses dana pensiun.
Baca SelengkapnyaPandangan tentang Gen Z menimbulkan perdebatan yang luas, dari diskusi di ruang HR hingga menjadi perbincangan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaEmpat keahlian yang dimiliki generasi Z ini justru diyakini menguntungkan perusahaan.
Baca Selengkapnya