Molor 3 Tahun, Lion Parcel Target Melantai di Bursa Saham pada 2024
Merdeka.com - PT Lion Express atau Lion Parcel menargetkan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 2024. Rencana tersebut mundur 3 tahun, di mana sebelumnya anak usaha dari Lion Air Group tersebut berharap bisa masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021 ini.
CEO Lion Parcel, Farian Kirana mengatakan, proyeksi IPO masih ada dalam timeline perseroan meski mengalami kemunduran hingga 2024.
"Kita masih ada persiapan. IPO itu kita masih on the table, cuma mungkin bukan tahun ini. Mungkin kita melihat ada beberapa tahun lagi buat persiapan, mungkin sekitar 3 tahun," ujarnya di Done Spark, Jakarta, dikutip Selasa (4/5).
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Parcel mendukung digitalisasi di sektor logistik dan UMKM? Sejalan juga dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan digitalisasi di sektor logistik dan UMKM, Lion Parcel mengebangkan opsi pembayaran layanan COD Ongkir melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Fitur ini memberikan kemudahan dan keamanan lebih bagi pelanggan dalam melakukan pembayaran COD Ongkir.
-
Kapan layanan COD Ongkir Lion Parcel di luncurkan? 'Sejak diperkenalkan, layanan COD Ongkir Lion Parcel mendapatkan respon yang sangat positif dari para seller. Bagi mereka, layanan ini memudahkan proses logistik karena sepenuhnya ditangani oleh Lion Parcel. Para seller tidak perlu lagi repot menghitung ongkos kirim, sehingga mengurangi risiko kesalahan perhitungan berat atau volumetrik paket yang dikirim,' jelas Kenny.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kenapa celana kargo diprediksi tren tahun 2024? Celana Kargo untuk Gaya Santai Dengan desain yang dilengkapi banyak kantong di kedua sisi celana, celana kargo diproyeksikan akan tetap menjadi tren pada tahun 2024.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
Farian menyatakan, pandemi Covid-19 jadi salah satu alasan rencana IPO tersebut molor. Sebab wabah tersebut berpengaruh terhadap jasa pengiriman barang, khususnya ke luar negeri.
"Salah satunya (karena Covid-19). Karena kalau kita lihat pengiriman internasional itu lebih terdampak daripada domestik. Jadi banyak flight-flight yang tadinya sudah flight kita cancel. Tapi kalau domestik kan masih bisa," ungkapnya.
Jasa pengiriman barang secara internasional memang jadi salah satu landasan utama kenapa Lion Parcel berencana IPO. Farian mengutarakan, Lion Parcel betul-betul ingin jadi perusahaan independen dan lebih berkembang.
"Ketika kita IPO, itu adalah milestone untuk bisa mengembangkan lebih besar lagi dari kapasitas sekarang ini," sebutnya.
Punya Maskapai di Negara Tetangga
Dia mencontohkan, Lion Air Group kini sudah punya beberapa maskapai penerbangan di negara tetangga, seperti Batik Malaysia di Malaysia dan Thai Lion Air di Thailand. Farian ingin Lion Parcel bisa memanfaatkan armada-armada tersebut.
"Sekarang ini Lion Parcel hanya menggunakan armada Lion Group yang di Indonesia, Lion Air, Batik Air, Wings Air, sampai ke perintis. Tapi belum sampai kita memanfaatkan domestiknya yang di Malaysia, domestiknya yang di Thailand, atau internasionalnya dari Batik Malaysia ke India, Thailand ke Hong Kong-Jepang," tuturnya.
"Nah itu akan kita manfaatkan. Network-nya udah ada, tinggal kita nanti hubungannya kemitraan, gimana kita dengan logistik lokal di negaranya masing-masing, kita udah jadi pengiriman luar negeri. Pada ujungnya akan bisa bersaing dengan pengiriman-pengiriman yang internasional juga, enggak hanya di kancah domestik," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaAdapun rencana tersebut tidak akan dilakukan tahun ini maupun dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaAgung belum mau membocorkan berapa target pemasukan investasi ke IKN yang dipatok pada 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaBFI Finance telah menyusun sejumlah strategi untuk mendukung target pertumbuhan bisnis pada 2025.
Baca SelengkapnyaMendekati akhir tahun 2023, antusiasme untuk menyambut tahun 2024 mulai tumbuh. Terlebih lagi, keputusan Pemerintah tentang jadwal hari libur nasional dan cuti.
Baca SelengkapnyaMemasuki 2024 yang disebut juga Tahun Pemilu, IOTF berupaya melanjutkan laju impresifnya.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 mampu mendorong perusahaan mencapai target yang diproyeksikan, baik itu pendapatan maupun laba.
Baca SelengkapnyaPerseroan pada kuartal pertama 2024 mencatat pra-penjualan sebesar Rp325 miliar.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca Selengkapnya