Moody's naikkan peringkat utang RI, Menkeu Sri Mulyani tak mau berpuas diri
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, enggan berpuas diri meski peringkat utang Indonesia diganjar peningkatan oleh Moody's. Saat ini Indonesia sudah mendapat peringkat Baa2 atau BBB dari empat lembaga, yakni Fitch (Desember 2017), JCRA (12 Februari 2018), R&I (7 Maret 2018), dan Moody’s.
"Ini adalah salah satu capaian yang kita syukuri. Namun kita akan bekerja lebih keras lagi agar lebih baik," kata dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (13/4).
Dalam laporannya, Moody’s menyatakan bahwa peningkatan rating ini didukung oleh kerangka kebijakan pemerintah dan otoritas lainnya yang lebih kredibel dan efektif dalam mendukung stabilitas kondisi ekonomi makro. Menurut Moody’s, kebijakan fiskal yang lebih hati-hati serta kebijakan moneter yang kondusif dapat meredam tekanan yang bersumber dari internal maupun eksternal.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa Menteri Keuangan pertama RI? Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Siapa orang terkaya kedua di Indonesia? Selanjutnya, daftar orang terkaya kedua di Indonesia ditempati Low Tuck Kwong senilai USD25,2 miliar.
"Ini berarti menunjukkan pemerintah selama ini berupaya terus memperbaiki kebijakan agar kredibel dan efektif untuk membangun perekonomian Indonesia, menciptakan kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan," Sri Mulyani menambahkan.
Laporan Moody’s yang menilai bahwa membaiknya diversifikasi basis ekspor turut mendukung terjaganya stabilitas perekonomian, khususnya dalam perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. Selain itu, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan stabil, serta sistem perbankan yang sehat turut menjadi catatan positif dalam kenaikan rating Indonesia.
Dari sisi fiskal, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang selalu berada di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi indikasi disiplin pemerintah dalam menjaga keberlangsungan dan kesehatan fiskal. Berdasarkan hasil proyeksi Moody’s, dengan mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan akselerasi belanja produktif, tingkat utang pemerintah Indonesia akan tetap di bawah negara lainnya yang berada dalam kelompok investment grade.
"Hal ini menunjukkan optimisme pihak eksternal terhadap kesehatan fiskal Indonesia, baik saat ini maupun pada masa yang akan datang," papar Sri Mulyani.
Berdasarkan definisi rating Moody’s, peringkat Baa2 berarti surat berharga yang diterbitkan Indonesia ada dalam kategori 'moderate credit risk' dan 'medium grade'. "Outlook stabil menggambarkan posisi rating yang akan stabil dalam beberapa waktu ke depan, serta menunjukkan risiko yang berimbang," ujar Menteri Sri Mulyani.
Beberapa negara yang berada dalam posisi rating sama dengan Indonesia, diakui Sri Mulyani, antara lain Spanyol, Kolombia, Uruguay, Filipina, Bulgaria, India, Italia, dan Panama. Keputusan Moody’s untuk menaikkan rating Indonesia menunjukkan bahwa reformasi struktural dan fiskal yang dilakukan pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk Bank Indonesia (BI) dinilai baik.
"Ini adalah pengakuan bahwa kita mengelola APBN secara sangat hati-hati karena kita mengumpulkan uang dari perekonomian dan masyarakat, dan membelanjakannya juga secara hati-hati. Dengan demikian, kita selalu mencoba agar uang APBN dan uang kita semua bermanfaat sebesar-besarnya bagi rakyat," tegasnya.
"Prinsip kehati-hatian, akuntabilitas, transaparansi merupakan kunci," mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan.
Namun demikian, pemerintah juga menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan. Pemerintah telah dan akan terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk mewujudkan hal tersebut melalui pengelolaan APBN dan kebijakan fiskal yang kredibel dan efektif.
"Kita akan terus menjaga dan mengelola APBN untuk melindungi ekonomi dan rakyat Indonesia dari setiap guncangan dan menjaganya agar tetap suistanable. Ini (kenaikan rating utang) adalah berita yang baik, dan saya menyampaikan terima kasih atas seluruh dukungan atas kebijakan pemerintah yang bertujuan membangun Indonesia lebih kuat. Alhamdulillah," tutup Menteri Sri.
Seperti diketahui, peringkat utang Indonesia oleh Moody’s dinaikan dari Baa3 dengan outlook positif menjadi Baa2 dengan outlook stabil (setara dengan level BBB).
Reporter: Fiki Ariyanti
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPencapaian credit rating Indonesia saat ini masih relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaMenteri Sri Mulyani menjadi salah satu sosok penting di balik berbagai perencanaan dan kebijakan keuangan negara.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya