Mudik Gratis Ditiadakan, Pemerintah Diminta Waspada Bus AKAP 'Gelap' Angkut Pemudik
Merdeka.com - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno kembali mengingatkan agar pemerintah tegas untuk melarang atau meniadakan mudik Lebaran tahun 2020. Ini diperlukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Saat ini, Kementerian Perhubungan memang sudah meniadakan program mudik gratis. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta pun diimbau untuk melakukan hal yang sama.
"Namun kendaraan antar kota antar provinsi (AKAP) 'gelap' diperkirakan bermunculan saat musim mudik Lebaran 2020. Salah satu faktornya, yakni dihapuskannya program mudik gratis oleh pemerintah mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19)," kata Djoko dikutip dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (20/4).
-
Kenapa ada mudik gratis? Sejumlah Kementerian, Pemda dan BUMN menggelar mudik gratis bagi warga yang akan pulang ke kampung halaman.
-
Siapa yang ikut mudik gratis? Tempo Scan kembali menyelenggarakan mudik gratis bagi para karyawan dan karyawati mitra usaha yang berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.
-
Mengapa Indibiz mengadakan program mudik gratis? 'Bagi mayoritas masyarakat, lebaran kurang lengkap kalau tidak pulang kampung. Dengan semangat persaudaraan dan saling berbagi kepada masyarakat kami rutin menyediakan fasilitas untuk mudik yang aman, nyaman, dan gratis,' kata Vice President Enterprise Business Orchestration Telkom Indonesia Iwan Rusdarmono.
-
Kenapa Pertamina menyelenggarakan Mudik Asyik? Program ini merupakan salah satu apresiasi Pertamina kepada masyarakat, terutama pengguna loyal produk Pertamina, sehingga masyarakat bisa memiliki pengalaman mudik yang nyaman, aman dan menyenangkan dengan Pertamina.
-
Dimana Pertamina menambah layanan untuk mudik Lebaran 2024? Sesuai fokus Satgas RAFI 2024, periode 1 April-21 April, Pertamina menyediakan layanan tambahan di wilayah jalur mudik, daerah wisata, daerah rawan banjir dan daerah rawan bencana.
-
Kapan mudik gratis Indibiz dan Telkom Group dimulai? Acara mudik Telkom Group yang diselenggarakan pada Jumat 5 April mendatang terbagi di dua titik keberangkatan yaitu di Monumen Nasional dan Museum Satria Mandala.
Data survei Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi terkait mudik Lebaran 2020 mencatat bahwa 87,75 persen kepala desa menyatakan tidak setuju warganya yang berada di kota untuk mudik Lebaran 2020. Sementara 10,25 persen kepala desa lain menyatakan setuju warganya mudik.
Sementara, menurut survei online Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan mencatat bahwa 57 persen warga memutuskan untuk tidak mudik di Lebaran 2020, 37 persen belum mudik dan 7 persen sudah mudik.
Dari data tersebut juga, sebanyak 99 persen sudah memahami dan mengetahui terkait virus corona atau Covid-19. Namun yang tidak paham nol persen, lalu yang sangat paham 55 persen, paham 44 persen, dan sisanya sangat tidak paham.
Selanjutnya, alasan melakukan mudik dini (7 persen) adalah 28,9 persen telah menerapkan work from home (WHF), 28 persen untuk menghindari penularan di tempat kerja/belajar, 15,5 persen penerapan belajar/kerja di rumah (e-learning), 6,9 persen tempat bekerja ditutup sementara, dan 20,7 persen alasan lainnya.
Hasil Survei
Survei Kementerian Perhubungan melibatkan 42.890 responden yang turut berpartisipasi. Responden berasal dari Jabodetabek 32,7 persen, lalu 12,3 persen Jatim, 12 persen Jateng, 9,7 persen Jabar, sisanya 33,3 persen dari daerah lain seluruh Indonesia.
"Lebih rinci lagi, moda yang digunakan terbanyak mobil pribadi 23,9 persen, sepeda motor 22,6 persen, pesawat udara 17,7 persen, kereta 14,6 persen, bus 10,1 persen dan kapal laut 1,1 persen," jelas Djoko untuk mengingatkan pemerintah tetap memantau aru mudik.
Di samping itu, responden yang menyatakan belum mudik sebesar 37 persen. Namun, setelah mendapatkan informasi tentang bahaya virus corona, sebanyak 66 persen tidak jadi mudik dan 34 persen tetap akan mudik. Dari 34 persen yang tetap akan mudik, diperkirakan titik puncak arus mudik dan arus balik terjadi pada H-3 untuk arus mudik dan H+7 untuk arus balik.
"Menunda mudik bukan berarti tidak mudik. Cuma waktunya tidak sekarang, masih bisa diganti di lain hari. Keselamatan kesehatan keluarga dan lingkungan menjadi pertimbangan untuk menunda mudik. Berharap ketegasan pemerintah untuk meniadakan mudik lebaran tahun 2020," tutupnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah kembali menggelar mudik gratis agar masyarakat tidak pulang kampung menggunakan sepeda motor.
Baca SelengkapnyaKemenhub imbau masyarakat manfaatkan mudik gratis.
Baca SelengkapnyaMudik gratis kali ini, pihaknya menargetkan sebanyak 80.215 pemudik.
Baca SelengkapnyaDengan adanya jual-beli tiket mudik ini bisa mengambil kesempatan orang lain yang benar-benar membutuhkan untuk pulang ke kampung halaman dengan gratis.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi juga meminta para pemudik yang hendak berwisata agar tidak menggunakan bus pariwisata yang tidak layak.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama melepas ribuan peserta mudik gratis untuk ke kampung halamannya.
Baca SelengkapnyaKebijakan tersebut diterapkan sebagai langkah preventif untuk menghindari kejadian tidak diinginkan seperti kehilangan motor.
Baca SelengkapnyaAdapun rincian jenis transportasi dan jumlah pemudik tahun ini, yakni armada bus dengan jumlah 1.225 bus untuk mengangkut 55.607 penumpang.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi mengusulkan Polisi melakukan razia mencari travel gelap saat arus balik lebaran.
Baca SelengkapnyaDamri juga telah menyiapkan sejumlah armada cadangan untuk mengantisipasi jika ada lonjakan permintaan untuk program mudik gratis kali ini.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan kendaraan dinas untuk mudik sudah diatur di dalam kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaPenumpukan yang terjadi di Pelabuhan disebut-sebut karena calon penumpang belum memiliki tiket.
Baca Selengkapnya