Mulai 19 Agustus, BI tak lagi gunakan suku bunga acuan BI Rate
Merdeka.com - Bank Indonesia pada tanggal 19 Agustus 2016 akan menerapkan reformulasi kebijakan moneter. Di mana BI Rate yang selama ini digunakan sebagai suku bunga acuan akan di ganti menjadi 7 Day Repo Rate.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo terus mensosialisasikan kebijakan ini dengan melakukan roadshow ke finansial center di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.
"Kita sudah siap sekali. Saya senang dengan kemajuan. Anggota Dewan Gubernur itu sudah roadshow ke finansial center di Indonesia," katanya di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Sabtu (13/8).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa yang DPR RI ingatkan ke BI? Puteri pun berharap BI bisa menambah dan memperluas lokasi penukaran uang supaya semakin mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya.'Tahun ini memang sudah ada penambahan lokasi penukaran dibanding tahun sebelumnya yang masih berjumlah 5.066 titik. Karenanya, kami harap bisa terus diperluas. Terutama pada lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat,' ujar Puteri.
-
Siapa yang ingatkan BI soal penukaran uang? Menanggapi hal ini, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin ingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.'Sudah menjadi tradisi di tengah masyarakat, dimana ketika menjelang lebaran kebutuhan penukaran uang terus meningkat.
-
Siapa yang mengumumkan kebijakan baru BRI? Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan kebijakan baru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan Perseroan kepada nasabah.
-
Dimana BPIP melakukan kunjungan kerja? Hal tersebut disampaikan saat kunjungan kerja ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Malaysia, Entikong, Kalimantan Barat, Kamis, (21/9).
Roadshow atau pengenalan kebijakan baru ini juga dilakukan sampai ke beberapa negara di Asia, Amerika dan Eropa.
"Bahkan kita sudah kembali roadshow ke seluruh dunia khususnya Singapura, Hongkong, Amerika, Eropa untuk menjelaskan kepada seluruh pelaku keuangan bahwa BI pada tanggal 19 Agustus akan menerapkan BI 7 Days Reverse Repo Rate dan tidak lagi menggunakan BI Rate. Dan ini membuat infrastruktur pasar uang kita semakin efisiensi," katanya.
Selain itu, Agus juga mengatakan transaksi Repurchase Agreement (Repo) telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, setelah sempat renggang pada beberapa bulan yang lalu. Hal ini akan terus mengalami peningkatan setelah diterapkan 7 Days Repo Rate
"Kalau kita lihat Repo dalam valas itu pernah renggang. Tetapi itu sekarang sudah mencapai USD 5 miliar untuk transaksi antar bank. Tapi untuk Rupiah yang saya tahu itu setiap hari itu sudah bisa sampai Rp 3 sampai Rp 4 triliun. Jadi kita ingin bisa meningkat," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk untuk menjaga stabilitas.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaPenghentian JIBOR terhitung tanggal 1 Januari 2026 mendatang.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaPutusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.
Baca Selengkapnya