Mulai Hari Ini, GMF Kembali Layani Perawatan Pesawat Sriwijaya Air
Merdeka.com - PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF) akan kembali melakukan perawatan armada pesawat Sriwijaya Air mulai hari ini. Hal ini menyusul adanya komitmen untuk melanjutkan Kerja Sama Manajemen (KSM) antara Garuda Indonesia Group dengan Sriwijaya Air Group.
"Maka dengan dilanjutkannya KSM ini tentunya GMF juga akan terus melanjutkan memberikan pelayanan yang memberikan pelayanan operasional penerbangan pesawat Sriwijaya Air Group termasuk dengan NAM Air," kata Direktur Utama GMF, Tazar Marta Kurniawan dalam Konferensi Pers di Gedung Manajemen Garuda, Tangerang, Selasa (1/10).
Dia menegaskan, pihaknya akan tetap mengedepankan aspek safety atau keselamatan dalam melakukan layanan operasionalnya.
-
Siapa saja yang diuntungkan dari kerja sama ini? Kerja sama ini memberikan kemudahan tidak hanya bagi nasabah, tetapi juga bagi Prudential Indonesia dan Prudential Syariah dalam proses collection angsuran premi atau kontribusi asuransi.
-
Apa saja yang ditawarkan Garuda Indonesia di SOTF? Selain menghadirkan penawaran harga tiket dengan diskon spesial, Garuda Indonesia juga turut memberikan nilai tambah berupa Welcome Bonus 2000 Miles untuk Anggota Baru/Renewal GarudaMiles Gold Privilege, pemberian free kartu desain spesial untuk anggota baru GarudaMiles Junior, penawaran diskon Rp50.000 untuk cetak kartu GarudaMiles Junior, hingga penawaran paket Bundling cetak kartu GarudaMiles Junior + 1000 Miles dengan harga khusus.
-
Apa manfaat yang didapat pelanggan dari kemitraan ini? Kolaborasi ini bertujuan untuk menyediakan solusi HR end-to-end kepada bisnis dengan proses HR yang kompleks di seluruh Indonesia. Selain itu, pelanggan akan mendapatkan manfaat dari AI bawaan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, merampingkan tugas-tugas administratif, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas HR secara keseluruhan.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong kolaborasi dengan SKK Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Apa tujuan utama dari kerja sama ini? Kerjasama ini merupakan langkah awal bagi PKBH FH UMY untuk dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan acces to justice bagi masyarakat yang tidak mampu, khususnya para pencari keadilan di PTUN Yogyakarta.
-
Apa tujuan utama proyek GCF untuk Indonesia? Program GCF ini bertujuan menciptakan pendekatan yang terkoordinasi dalam berinvestasi pada inisiatif iklim dan kesehatan secara global.
"Jadi GMF sesuai dengan komitmen kita selalu mengedepankan aspek safety dan quality dan juga dalam rangka tadi untuk bisa memuaskan semua pihak yang berkolaborasi," ujarnya.
Dia juga berharap KSM ini bukan cuma menguntungkan para pihak sebagai pelaku industri tetapi juga memberikan keuntungan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi udara di Tanah Air.
"Jadi mulai hari ini kita langsung akan melakukan handling terhadap pesawat Sriwijaya dan NAM Air. Mudah-mudahan dengan terjadinya kesepakatan kembali ini saya rasa ke depannya kita akan memberikan layanan yang lebih lancar lagi dan mudah-mudahan apa yang terjadi pada hari ini akan memberikan suatu peningkatan kualitas bagi penerbangan Sriwijaya," katanya.
Tanggapan Sriwijaya Air
Dalam kesempatan serupa, perwakilan pemegang saham Sriwijaya Air Group Jefferson Jauwena mengaku berterimakasih atas terjadinya komunikasi yang baik dan komitmen yang telah disepakati bersama dengan Garuda Indonesia Group.
"Dan tujuan kami adalah sebagaimana tadi disampaikan pak Tazar untuk membuat industri ini menjadi lebih baik dan menyehatkan semua pihak. Jadi sekali lagi kami sangat berterima kasih atas komitmen yang terjadi ini juga kepada GMF yang sudah bersedia memulai lagi pelayanannya kepada sriwijaya air sehingga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan bisa kita capai," katanya.
Sriwijaya Air Nunggak Utang
Sebelumnya, GMF sempat menghentikan layanannya terhadap Sriwijaya Air. Direktur Operasi Sriwjaya Air Captain Fadjar Semiarto mengatakan, Sriwijaya Air Group menunggak utang senilai Rp800 miliar kepada PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia untuk perawatan pesawat. Tunggakan utang tersebut menjadi alasan pemutusan kerja sama dengan anak usaha Garuda Indonesia untuk perawatan pesawat itu.
"Ya karena outstanding, tunggakannya besar, walaupun sudah dicicil juga tidak bisa dimitigasi, jumlahnya Rp800 miliar, berpotensi macet," kata Fadjar dikutip Antara, Senin (30/9).
Selain kepada GMF, Sriwijaya Air Group juga menunggak utang kepada BUMN lainnya yakni PT Pertamina, Angkasa Pura I, dan II, Airnav Indonesia dan lainnya dengan total Rp2,46 triliun terhitung pada Oktober 2018.
Karena itu, operasional terganggu, salah satunya banyaknya keterlambatan penerbangan yang menyebabkan membengkaknya biaya layanan sebagai kompensasi. "Dana service recovery dalam sehari itu bisa Rp1 miliar untuk penerbangan, selama belum dikatakan cancel sesuai dengan PM 78 kita wajib menyediakan makanan ringan dan lainnya," imbuhnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekarga berharap manajemen Garuda Indonesia memberikan kebebasan berserikat dan berkumpul kepada seluruh karyawan tanpa ada tekanan.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia akan menerima sejumlah keuntungan jika bergabung dengan InJourney.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaPertamina SAF akan diluncurkan melalui misi kolaboratif antara Pertamina dan Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaMakan gratis dan dapat doorprize serta menikmati pemandangan indah di laut
Baca SelengkapnyaPesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.
Baca SelengkapnyaPT Pelni Kotabaru Batulicin juga menyiapkan dua armada tambahan terutama rute Batulicin-Surabaya.
Baca SelengkapnyaCapaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca Selengkapnya