Naikkan harga BBM, Jokowi harus siap kemiskinan lebihi 10 persen
Merdeka.com - Presiden Terpilih Joko Widodo diperkirakan bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tak lama selepas menjabat. Kapanpun dilakukan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengingatkan adanya kebijakan penyehatan anggaran itu berdampak pada rasio kemiskinan yang meningkat.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana menyatakan, sesuai RAPBN 2015, tanpa kenaikan harga BBM tingkat kemiskinan 9-10 persen dari populasi. Sedangkan pengangguran di rentang 5,5 persen - 5,7 persen.
"Ini kan baseline belun diskenariokan kenaikan BBM. Tapi kalau ada kenaikan BBM hitungannya lain dong," kata Armida di komplek DPR RI, Jakarta, Senin (22/9) malam.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Siapa yang berhak mendapatkan BBM subsidi? Melalui aplikasi ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat semakin optimal serta penyalahgunaan BBM subsidi dan kompensasi dapat diminimalisir. Sistem ini terintegrasi antara BPH Migas, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha Penugasan.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
Adapun, asumsi makro tahun depan mencatat pertumbuhan ekonomi bisa sebesar 5,8 persen. Armida berharap hal itu bisa menekan tingkat kemiskinan.
Hal lain harus diperhatikan oleh administrasi Jokowi adalah mulai terjadinya kekeringan akibat El Nino mulai September lalu. Sektor pertanian bisa terdampak, dan menciptakan tambahan pengangguran.
"Tentu ada pengaruh cuma persisnya saya belum dapat info seberapa besar El Ninonya dan di daerah mana saja, bagaimana dampaknya terhadap pertanian, kan harus ada hitungan-hitunganya," kata Armida.
Untuk mengurangi beban pemerintahan baru, RAPBN 2015 rancangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama DPR sudah menyisakan anggaran cadangan Rp 5 triliun. Itu dapat membantu penyediaan kompensasi sosial kepada masyarakat sepanjang 3 bulan.
Pemanfaatannya bisa memakai format APBN Perubahan. "Itukan fleksibel ya artinya untuk perlindungan sosial, itu pos cadangan begitu diperlukan ya bisa digunakan," kata menteri PPN.
Bila ada kenaikan harga BBM, maka defisit anggaran tahun depan sebesar Rp 249,7 triliun, atau 2,21 persen terhadap Produk Domestik Bruto.
Tersedia pula sisa dana bila Presiden Terpilih Joko Widodo hendak menggelar program pendidikan, yakni Kartu Indonesia Pintar, sebesar Rp 3,2 triliun.
Total belanja pemerintah tahun depan dipatok Rp 2.017 triliun. Ini terdiri atas belanja kementerian/lembaga Rp 601 triliun, belanja non-K/L Rp 769,5 triliun, dan dana transfer daerah Rp 647 triliun. Itu masih ditambah Pembiayaan dalam negeri Rp 297,6 triliun, serta pembiayaan luar negeri Rp 23,8 triliun.
Sedangkan dari sisi penerimaan negara, tahun depan kas negara diperkirakan terisi Rp 1.793,6 triliun. Ini dari pajak Rp 1.380 triliun, penerimaan negara bukan pajak Rp 410 triliun, serta hibah Rp 3,3 triliun.
Untuk efisiensi, Kementerian Keuangan sudah melakukan simulasi adanya belanja optimalisasi Rp 15,5 triliun, pengurangan SBN Neto dengan defisit Rp 27,9 triliun, serta pembayaran bunga utang Rp 1,8 triliun. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut saat ini Indonesia juga menghadapi penurunan jumlah kelas menengah yang mencapai 9 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaBangsa yang merdeka ialah bangsa yang mampu mengentaskan masyarakatnya dari jurang kemiskinan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.
Baca SelengkapnyaTarget tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyoroti capaian pemerintah dalam memberantas stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaSejauh ini impor beras di Indonesia yang sudah direalisasikan baru mencapai 4,1 persen dari total kebutuhan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah masih memiliki utang kepada sebesar Rp2,6 triliun yang belum dibayar sejak 2020.
Baca Selengkapnya