Naiknya Kasus Covid-19 dan Sentimen The Fed Buat Nilai Tukar Rupiah Terperosok
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan melemah dipicu sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.
Rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.375 per USD pada Jumat dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.355 per USD.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Nikolas Prasetia mengatakan, pernyataan The Fed terkait potensi kenaikan suku bunga yang lebih cepat pada 2023, menjadi faktor utama terkoreksinya Rupiah.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
"Saya melihat sentimen The Fed ini masih berpengaruh. Jadi pelaku pasar masih menyerap optimisme The Fed hingga tahun 2023. Karena fokus yang relatif minim, jadinya memang masih tertuju ke sentimen The Fed," ujar Nikolas.
Sementara dari dalam negeri, tren bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 belakangan ini menjadi sentimen negatif bagi Rupiah.
"Isu dari dalam negeri ini juga bisa jadi penghalang ke gerak rupiah. Apalagi kasus Covid-19 yang naik lagi, ada kekhawatiran lockdown bisa picu resesi di Indonesia," kata Nikolas.
Prediksi Pekan Depan
Menurut Nikolas, pada pekan depan Rupiah masih akan kesulitan untuk bisa bergerak menguat. Rupiah berpotensi melemah menembus level Rp14.500 per USD jika pada Senin (21/6) Rupiah mencapai level resisten Rp14.400 per USD.
"Tapi kalau ada tindakan tegas dari pemerintah untuk penerapan PPKM yang lebih ketat, mungkin bisa saja mengerek sedikit nilai rupiah," ujar Nikolas.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.375 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.375 per USD hingga Rp14.398 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.403 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.378 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca Selengkapnya