Nasabah Anggap Penting KUR dan Kupedes BRI dalam Menciptakan Nilai Bersama
Merdeka.com - Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam membantu pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menjadi salah satu program utama pemerintah. Hal ini tak terlepas dari program pemerintah yang ingin meningkatkan jumlah wirausahawan.
Pemerintah terus menganggarkan uang dalam jumlah besar untuk KUR. Pada pertengahan 2018 saja, pemerintah menganggarkan Rp 135 triliun untuk KUR. Jumlah ini meningkat dari Rp 116 triliun pada awal tahun ini.
Guna semakin meringankan beban pelaku UMKM, pemerintah juga menurunkan beban bunga KUR dari 9 persen menjadi 7 persen. Selain itu, Bank Indonesia sejak 2012 juga mengharuskan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyalurkan 20 persen anggarannya untuk UMKM.Salah satu bank BUMN yang mendapat anggaran KUR paling besar adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tahun ini, BRI mendapat anggaran Rp 79 triliun atau 68,1 persen dari total anggaran nasional pada awal tahun.
-
Kapan pemerintah siapkan anggaran KUR? Pemerintah menyiapkan anggaran untuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp47,78 triliun pada 2024.
-
Kenapa pemerintah menyalurkan KUR? Pemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
-
Bagaimana pemerintah optimalkan KUR? Pemerintah juga terus melakukan pemutakhiran Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi salah satu pilar penting dalam penyaluran KUR.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Mengapa KKP mengajukan anggaran tambahan? Jika disetujui, anggaran KKP pada tahun depan mencapai Rp 7,62 triliun, meningkat dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 6,9 triliun.
-
Bagaimana anggaran tambahan KKP akan digunakan? Rinciannya, Rp200 miliar untuk penambahan biaya operasional kapal pengawas selama 60 hari sehingga total hari layar menjadi 100 hari yang dikelola Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (DJPSDKP).
"Dari Rp 79 triliun, (anggaran) untuk sektor produksi 40 persen, yang non-produksi 58 persen. Paling besar masih untuk pertanian sekitar 20 persen. Jumlah ini sudah tersalurkan semua per November kemarin," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto, saat ditemui dalam kegiatan Diseminasi Hasil Survey Persepsi Nasabah terhadap Kontribusi KUR dan Kupedes BRI dalam Pembentukan Nilai Bersama, di Perpustakaan Universitas Indonesia, Kamis (27/12/2018).
Sebagai bank BUMN yang memperoleh anggaran KUR paling besar, BRI tak hanya berperan untuk menyalurkan KUR kepada pelaku UMKM, tetapi juga mejadi agen pembangunan. BRI selalu berupaya menciptakan shared value bagi para nasabahnya.
KUR dan Kupedes BRI ©2018 Istimewa
BRI sebagai penyedia akses permodalan, selalu berupaya mendorong nasabah untuk menciptakan shared value, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan pada saat bersamaan juga mampu meningkatkan kondisi kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan indikator-indikator lain dari social well-being.
"KUR tidak hanya membebaskan diri pelaku UMKM dari modal yang besar dan membantu mereka membayar cicilan, tetapi juga membentuk nilai bersama. Bagaimana nasabah mengelola keuangannya dengan baik dan menjaga lingkungan sekitarnya. Misalnya, pelaku usaha kuliner menggunakan kulkas hemat listrik. Juga membuka lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya," ucap Ketua Tim Peneliti Survey Persepsi Nasabah terhadap Kontribusi KUR dan Kupedes BRI sekaligus dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Rofikoh Rokhim.
BRI bekerja sama dengan civitas akademika FEB UI pun melakukan survei terhadap nasabah KUR dan Kupedes BRI. Survei ini bertujuan untuk melihat persepsi nasabah tentang seberapa penting penyaluran KUR dan Kupedes dari BRI dalam membantu mereka menciptakan shared value bagi pemangku kepentingannya.
Ada tiga tingkatan Creating Shared Value (CSV) yang diukur dalam survei tersebut, yaitu me-review produk dan pasar (level 1), meredefinisi produktivitas pada rantai nilai (level 2), dan mendorong pengembangan kluster (level 3).
Hasil survei yang dilakukan terhadap 80.090 nasabah KUR dan 95.195 nasabah Kupedes menunjukkan bahwa mereka menganggap penyaluran KUR dan Kupedes BRI berperan penting dalam membantu nasabah untuk menciptakan shared value dari proses redefinisi produk dan pasar. Sebagian besar dari mereka menganggap penting peran KUR dan Kupedes terhadap peningkatan pendapatan usaha, terutama bagi nasabah yang berada di luar Pulau Jawa.
Di level 2, nasabah memiliki persepsi bahwa penyalurkan KUR dan Kupedes memiliki peran penting dalam membantu nasabah menciptakan shared value dari proses perbaikan produktivitasnya.
Nasabah menganggap KUR dan Kupedes berperan penting dalam peningkatan produkitvitas usaha.Berlanjut ke level 3, nasabah menganggap penting peran KUR dan Kupedes dalam menciptakan shared value bagi pengembangan kluster usaha. Terutama, peran KUR dan Kupedes dalam memenuhi permintaan konsumen.
Para peneliti pun menyimpulkan dari hasil survei tersebut bahwa penyaluran kredit KUR dan Kupedes mendapat persepsi penting dalam membantu nasabah menciptakan shared value. Namun, masih ada ruang bagi BRI untuk meningkatkan creating shared value di level 3 dengan lebih memberdayakan kluster usaha nasabah. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024.
Baca SelengkapnyaTarget penyaluran KUR pada 2024 sebesar Rp280 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun.
Baca SelengkapnyaTransaksi Kartu Kredit Pemerintah di 2022 mencapai Rp753 miliar, meningkat dibanding tahun 2019 sebesar Rp243 miliar.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaPada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM juga menemukan ada dana KUR yang diterima tidak sepenuhnya dipakai untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp126,12 triliun kepada 2,6 juta debitur pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI sebagai perusahaan BUMN, memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development.
Baca Selengkapnya