Nasabah Bank BNI Korban Pembobolan ATM Jadi 98 Orang, Total Dana Capai Ratusan Juta
Merdeka.com - Nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara yang menjadi korban pembobolan rekening melalui anjungan tunai mandiri/ATM atau skimming bertambah menjadi 98 orang.
Kepala BNI Sultra, Muzakkir mengatakan, data tersebut merupakan jumlah keseluruhan laporan yang diterima BNI sejak pembukaan layanan pengaduan pada Sabtu (18/1) hingga Senin (20/1).
"Laporan nasabah yang kami terima sejak hari pertama pembukaan layanan pengaduan pada Sabtu (18/1) sampai Minggu (19/1/) ada 47 nasabah dan dananya sudah kami kembalikan semuanya," katanya dikutip dari Antara.
-
Dimana BNI memiliki jaringan kantor? Saat ini, BNI memiliki tujuh jaringan kantor terluas di luar negeri yang berkedudukan di pusat bisnis dan keuangan dunia antara lain Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, London, Seoul, dan Amsterdam.
-
Bagaimana BSI membantu nasabah di akhir pekan? Nasabah dapat transaksi setor dan tarik tunai, pemindahbukuan, hingga layanan customer care.
-
Kapan BSI mencapai 19 juta nasabah? Per Mei 2023, jumlah nasabah BSI sudah mencapai 19 juta dan menjadikan perseroan bank nomor 5 dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Apa yang dicapai BSI terkait layanan nasabah? Atas hal itu, BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023. Penghargaan tersebut sebagai apresiasi kepada BSI yang terus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh nasabah mereka.
-
Bagaimana BRI menanggapi kasus penipuan ini? BRI juga terus proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang terlibat berbagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum.
Sementara itu, lanjut Muzakkir, pada Senin (20/1), pihaknya menerima 51 pengaduan sehingga total laporan pengaduan yang diterima selama tiga hari yakni 98 orang.
Dari 98 nasabah yang menjadi korban skimming, 47 nasabah dananya telah dikembalikan pada Senin (20/1) dengan total Rp300 juta. Sementara itu 51 nasabah lain, pengembalian dananya akan dilakukan pada Selasa (21/1).
"Dana nasabah yang terdebet bervariasi mulai dari Rp2 juta hingga puluhan juta rupiah," ungkapnya.
Pihaknya menjamin segala bentuk kerugian yang dialami nasabah akan diganti oleh BNI dan kejadian itu dinilai sebagai suatu kerugian. "Hari ini kami masih buka layanan pengaduan khusus di semua cabang BNI di Kendari, sampai semuanya terselesaikan," tuturnya.
Sebelumnya Hanya 36 Orang
Sebelumnya, jumlah nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang menjadi korban pembobolan saldo di rekening melalui ATM (skimming) ataupun mengalami kehilangan saldo atau terdebet menjadi 36 orang.
Sebelumnya pada tanggal 18 Januari 2020, nasabah BNI di kota itu telah melaporkan saldo rekeningnya berkurang atau terdebet, yakni sebanyak 13 orang. Pihak BNI telah mengganti seluruh uang nasabah sesuai dengan jumlah yang keluar atau terdebet.
Kepala BNI Sultra, Muzakkir, mengatakan pihaknya tetap membuka layanan khusus pengaduan bagi nasabah yang merasa menjadi korban skimming di BNI Mandonga, mulai pukul 11.00 sampai pukul 17.00 WITA.
"Hari ini kita menerima 23 laporan dari nasabah, sementara pada Sabtu (18/1), kami menerima aduan 13 nasabah, jadi total laporan nasabah yang kami terima sampai hari ini 36 orang," katanya dikutip Antara.
Dari laporan para nasabah yang diterima oleh pihak BNI Cabang Kendari, Muzakkir mengatakan bahwa rata-rata yang menjadi korban skimming ATM-nya memiliki chip.
Untuk diketahui, 13 orang nasabah yang menjadi korban skimming pada Sabtu (18/1), pihak BNI telah mengganti dana ke 13 nasabah itu, sementara 23 nasabah lainnya masih dalam proses pihak BNI.
Meski demikian pihak BNI tetap akan membuka layanan pengaduan khusus bagi nasabah yang menjadi korban skimming kartu ATM ataupun saldo berkurang pada, Senin (20/1) besok.
"Mulai besok, jika masih ada nasabah yang merasa terdebet rekeningnya, pelayanan khusus case skimming dilayani di kantor cabang utama BNI di Jalan Dr Moh Hatta, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sultra, samping RS Santaana," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta nasabah pada kuartal I-2024.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan, judi online sangat meresahkan dan darurat judi online.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga melakukan pencairan kredit pada 450 debitur perorangan di Bank BNI OBO Bengkalis dilakukan pada 2020 sampai 2022.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Rosan Roeslani mengapresiasi pertumbuhan kinerja solusi digital yang telah dilaksanakan oleh BNI.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil menguras ATM korban setelah berhasil menukar kartu.
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaPolda Aceh menangkap seorang karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) inisial AD, 30 tahun. Dia menguras deposito nasabah mencapai Rp700 juta.
Baca Selengkapnya