Nasabah Bank Mandiri Masih Ada yang Belum Kembalikan Kelebihan Saldo
Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat bahwa masih ada nasabah yang belum mengembalikan uang ke perusahaan. Kelebihan uang tersebut terjadi karena kesalahan sistem teknologi informasi yang dialami oleh bank pelat merah tersebut pada Juli lalu.
Kesalahan sistem mengakibatkan perubahan saldo pada 1,5 juta akun pelanggan dari total 20 juta pelanggan korporat. Beberapa saldo pelanggan tercatat menurun, sebagian lainnya justru bertambah puluhan hingga ratusan juta.
Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Donsuwan Simatupang menjelaskan bahwa perusahaan telah mengumpulkan uang dari pihak ketiga pada bulan lalu, nilainya mencapai Rp10 miliar.
-
Mengapa saldo nasabah BRI bisa raib? Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
"Itu sudah dibayar oleh pihak ketiga. Pihak ketiga itu mitra dari Bank Mandiri yang aplikasinya kami pakai, itu sudah selesai" kata dia saat ditemui di kantornya, Senin (23/9).
Dia menegaskan bahwa bank tidak lagi kehilangan uang. Namun, masalah belum terselesaikan meskipun Bank Mandiri telah menerima pembayaran dari pihak ketiga. Perusahaan masih harus mengumpulkan uang dari pelanggan. Kendati demikian, dia enggan mengungkapkan jumlah nasabah dan total uang yang belum dibayarkan oleh pelanggan saat ini.
"Kepada nasabahnya tetap kami tagih, secara bertahap dan terus menerus. Sebagai gambaran sisanya sebesar Rp10 miliar bulan lalu," ujarnya.
Dia menekankan bahwa hal ini tidak membebani perusahaan. Sebab, dari segi risikonya tidak terlalu besar karena Bank Mandiri telah menerima uang dari pihak ketiga.
Perusahaan juga memastikan bahwa masalah berkurangnya uang pelanggan diselesaikan sepenuhnya.
Saldo Nasabah Bank Mandiri Tiba-Tiba Bertambah
Sebelumnya, sekitar 2.600 nasabah Bank Mandiri telah melakukan transaksi saat mengalami penambahan saldo secara tiba-tiba pada saat terjadi gangguan saat pemeliharaan sistem pada hari bulan lalu. Saldo mereka bertambah mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas mengungkapkan sebagian besar nasabah yang melakukan transaksi dengan menggunakan kelebihan saldo tersebut sudah mengembalikan dananya. Kini tinggal 1 persen atau sekitar 26 nasabah yang belum mengembalikan kelebihan saldo tersebut.
"Semuanya 99 persen sudah kembali, jadi tinggal kecil sekali yang belum kembali," kata dia, di Menara Mandiri 1, Jakarta, Rabu (28/8).
Dia mengungkapkan, saat ini jumlah saldo yang belum kembali hanya tinggal puluhan juta saja. Dari sebelumnya Rp10 miliar.
"Jumlahnya sangat kecil sekali," ujarnya.
Dia mengungkapkan, perseroan tidak melakukan penagihan secara khusus kepada nasabah yang mengalami kelebihan saldo saat terjadi gangguan sistem. Sehingga pengembalian saldo harus menunggu inisiatif nasabah. "Misalkan orangnya lagi di luar negeri ya kita tunggu-tunggu aja atau nunggu dia datang ke kantor cabang," ujarnya.
"Boleh dibilang hampir tidak ada lagi tersisa, tadinya beberapa miliar rupiah sekarang mungkin itungannya hanya beberapa puluh juta rupiah saja," dia menambahkan.
Dia menjelaskan, sebetulnya pihak bank dapat melakukan pemotongan saldo secara otomatis. Namun karena hal tersebut merupakan kesalahan sistem sehingga berpegang pada asas kesopanan pengembalian saldo harus dilakukan sendiri oleh nasabah yang bersangkutan.
"Jadi kan sebenarnya kalau yang ngeh (sadar, tahu) langsung bilang. kita tinggal potong saja kan itu cuma tampilan, kita koreksi," ujarnya.
Kendati demikian dia menegaskan tidak ada kekhawatiran nasabah tidak melakukan pengembalian saldo. Sebab pihak bank percaya sepenuhnya pada nasabah.
"Kan orang yang gak akan lari kemana - mana, kan itu nasabah kita. Gak ada target (kapan semua saldo kembali). segitu bisa pelan-pelan. Kemarin dalam satu bulan cepet banget baliknya yang Rp10 m, jadi ini pasti (balik)," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaDari sisi Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga September 2024 perseroan telah menyalurkan Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293.000 pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaBank Ethiopia Alami Gangguan Sistem, Nasabah Bisa Tarik Uang Lebih Banyak dari Saldonya
Baca SelengkapnyaTim Kejati NTT berhasil mengembalikan kerugian keuangan daerah senilai Rp1,57 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15.419 wajib pajak (WP) yang menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (PPh), dengan kelebihan bayar hingga Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaIa nekat membobol tabungan nasabah prioritas di bank tempatnya bekerja
Baca SelengkapnyaSaldo tabungan orang super kaya tersebut naik 6,79 persen (yoy) per Agustus 2023.
Baca Selengkapnya