Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasabah PNM Mekaar Capai 13,5 Juta, Jokowi: Bukti Pemerintah Juga Urus UMK

Nasabah PNM Mekaar Capai 13,5 Juta, Jokowi: Bukti Pemerintah Juga Urus UMK Presiden Jokowi. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut nasabah Kredit dari PT Penanaman Modal Madani (PNM) Mekaar tahun ini telah mencapai 13,5 juta debitur. Angka ini melonjak drastis dalam 6 tahun terakhir yang nasabahnya hanya 500 ribu debitur saja.

Di mana mayoritas nasabah PNM Mekaar merupakan ibu rumah tangga biasa. Mereka mendapatkan modal untuk menjalankan usaha kecil-kecilan, seperti menjual gorengan, mie, hingga berjualan di pasar.

"Nasabahnya 2016 ini 500 ribu dan sekarang sudah 13,5 juta orang. Yang pinjam ini 90 persen penerimanya ibu-ibu. Dipakai buat jualan gorengan, mi, jualan di pasar. Usaha produktif semuanya," kata Jokowi dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12).

Pemberian modal ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah bagi para pelaku usaha mikro dan kecil. Sehingga perhatian pemerintah tidak hanya kepada pengusaha besar saja. "Jangan sampai ini ada pendapat pemerintah tidak perhatian kepada yang mikro dan kecil. Itu keliru besar sekali," kata dia.

Kepada Direktur Utama PT PNM, Jokowi telah menugaskan untuk terus memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro dan kecil. Dia menargetkan jumlah debitur PNM di tahun 2024 harus tembus 20 juta.

"Dari 500 ribu sekarang sudah 13,5 juta dan target saya masuk ke 2024 ini mencapai 20 juta debitur" ungkapnya.

Dari sisi plafon, pinjaman PNM Mekaar mulai dari Rp1 juta sampai Rp5 juta. Jokowi mengatakan bila usaha para debitur ini makin berkembang, dia menyarankan untuk ditambah permodalannya dengan pindah ke program KUR dari perbankan. Sehingga pelaku usaha ini bisa naik kelas dan bisnisnya makin besar.

"Kalau sudah bisa masuk ke PNM Mekaar dan lulus, masukkan ke KUR. Didorong buat BRI atau BNI agar plafon kreditnya lebih besar. Dari 13,5 juta ini ada ratusan ribu yang naik kelas tiap tahunnya, jadi memang jenjangnya sepert itu," kata dia.

Jokowi mengingatkan agar pihak pemberi kredit juga mempertimbangkan jenis usaha yang dijalankan. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi agar modal usaha yang diberikan tidak digunakan untuk belanja barang yang konsumtif.

"Jangan sampai usahanya jualan gorengan, pinjamannya Rp 100 juta. Ini nanti malah jadi barang konsumtif yang tidak produktif," pungkasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP