Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Bisnis Boeing di Indonesia Pasca Dibekukan Sementara oleh Pemerintah

Nasib Bisnis Boeing di Indonesia Pasca Dibekukan Sementara oleh Pemerintah Boeing 737 MAX. ©REUTERS/Matt Mills McKnight

Merdeka.com - Pasca jatuhnya Ethiopian Airlines, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan memutuskan untuk melakukan inspeksi larang terbang sementara pesawat terbang Boeing 737 MAX 8 di Indonesia.

Sebab, pesawat yang digunakan oleh Ethiopian Airlines sama dengan yang digunakan oleh Lion Air JT 610 yang jatuh pada Oktober 2018 lalu, yakni Boeing 737 Max 8.

Tak hanya Indonesia, berbagai negara dan maskapai penerbangan di dunia pun turun menghentikan pengoperasian jenis pesawat ini. Dampaknya, saham Boeing (BOE) turun tajam hingga 11 persen menjadi USD 374,31 pada Senin (11/3).

Ketua perusahaan konsultan Australia Strategic Aviation Solutions, Neil Hansford mengatakan, Boeing akan mengalami krisis terbesarnya usai insiden pesawat Boeing 737 Max 8. Lalu bagaimana nasib bisnis Boeing di Indonesia?

Pesanan Ditunda

Lion Air Group memutuskan untuk menunda kedatangan pesawat Boeing 737 Max 8 untuk tahun ini sebanyak empat unit dari total rencana hingga tahun 2035 sebanyak 222 unit.

"Sehabis kejadian JT 610 itu kami sudah diskusi dengan Boeing untuk sementara tunda dulu. Bulan April ini seharusnya mau datang, tapi kami tidak mau, sementara hold dulu," kata Managing Director Lion Air Group Daniel Putut dalam Indonesia Aviation Training & Education Conference (IATEC) 2019 di Jakarta, Selasa (12/3).

Selain menghentikan sementara penerbangan Boeing 737 Max 8 sesuai dengan surat edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Daniel mengatakan pihaknya juga melakukan inspeksi internal terhadap seluruh unit pesawat tersebut.

Digantikan dengan Airbus

Daniel Putut menyebutkan pesawat Boeing 737 Max 8 paling banyak digunakan untuk penerbangan rute China dan umroh. Untuk penerbangan umroh, sementara ini akan diganti dengan pesawat Airbus.

"Untuk ke Timur Tengah digantikan dengan pesawat wide body," katanya seperti dikutip dari Antara dalam Indonesia Aviation Training & Education Conference (IATEC) 2019 di Jakarta, Selasa (12/3).

Menunggu Hasil Investigasi

PT Garuda Indonesia telah memesan 50 unit pesawat Boeing 737 Max 8 pada 2017 lalu. Sejauh ini, baru satu unit pesawat yang telah datang dan dioperasikan.

Vice President Air Worthiness Garuda Indonesia, Purnomo, mengatakan pesawat Boeing 737 Max 8 yang akan didatangkan dilakukan secara bertahap ke Indonesia. Terkait nasib pesanan sisa, akan tergantung pada laporan perbaikan yang dilakukan pihak Boeing.

"Kalau terealisasi, tergantung dari hasil perbaikan yang akan disampaikan Boeing. Artinya sangat tergantung sekali dengan kondisi apakah pesawat bisa stay atau tidak di Garuda Indonesia," ujar Purnomo di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (12/3).

Sejauh ini, tim dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan telah memulai pemeriksaan terhadap unit pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia.

Purnomo menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan DKPPU, tidak ditemukan adanya kejanggalan pada pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Garuda Indonesia untuk rute domestik ini.

Kontrak Dinegosiasi Ulang

Lion Air Group melakukan negosiasi ulang terkait pemesanan sebanyak 222 unit pesawat Boeing 737 Max dengan Boeing hingga 2035. Hal ini menyusul banyaknya maskapai penerbangan yang menghentikan pengoperasian Boeing 737 Max 8 pasca jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.

Daniel mengatakan bahwa renegosiasi tersebut, terkait kemungkinan untuk menukar unit Boeing 737 Max 8 dengan unit yang lain, namun belum menemukan titik temu. Hingga saat ini, Lion Air masih menunda kedatangan pesawat Boeing 737 Max 8 yang dijadwalkan tiba pada Mei mendatang.

Sementara itu, investasi yang dikeluarkan Lion untuk pemesanan 222 Boeing 737 Max 8, 9 dan 10 senilai USD 22 miliar. "Sementara USD 22 miliar. Itu nilai yg di-suspend. Kami sedang diskusi dengan Boeing meneruskan atau tidak. Tim kami dan tim Boeing sedang duduk," imbuhnya.

Boeing Perbarui Perangkat Lunak 737 Max

Pabrikan pesawat terbang terkemuka AS, Boeing Company mengatakan pihaknya akan meningkatkan keamanan perangkat lunak yang digunakan di seluruh armada 737 MAX dalam beberapa minggu mendatang.

Dikutip Antara, Boeing mengatakan sedang bekerja dengan otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), untuk mengembangkan peningkatan perangkat lunak, yang diharapkan FAA sesuai dengan petunjuk kelaikan udara selambat-lambatnya pada April 2019.

Sebelumnya, perusahaan tersebut telah mengembangkan peningkatan perangkat lunak kontrol penerbangan untuk 737 MAX selama beberapa bulan terakhir setelah tragedi Lion Air penerbangan 610.

Meski telah terjadi kecelakaan, namun Boeing mengatakan bahwa 737 MAX adalah pesawat yang aman yang dirancang, dibangun dan didukung oleh karyawannya yang terampil.

Baca juga:Boeing Perbarui Perangkat Lunak 737 MaxMenko Luhut Siap Hentikan Impor Boeing 737 Max 8 Jika Terbukti BermasalahLion Air Beli Boeing 737 Max 8 Karena Dijanjikan Lebih Irit Bahan BakarLion Air Ingin Tukar Pesanan Boeing 737 Max 8Anggota DPR Minta Kemenhub & KNKT Awasi Kelaikan Pesawat Boeing 737 MAX 8Putusan Pemerintah Larang Sementara Boeing 737 Max 8 Terbang Dinilai Tepat (mdk/azz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Boeing Terbelit Banyak Kasus, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal Lagi
Boeing Terbelit Banyak Kasus, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal Lagi

Kenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing

Baca Selengkapnya
Penjualan Boeing Anjlok Parah Buntut Pintu Pesawat Alaska Airlines Copot
Penjualan Boeing Anjlok Parah Buntut Pintu Pesawat Alaska Airlines Copot

Boeing dipaksa membeli kembali pesawat Alaska Airlines yang pintunya copot.

Baca Selengkapnya
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit

Meskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia

Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Bule 'Ngemper' di Bandara Ngurah Rai Imbas Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
FOTO: Potret Bule 'Ngemper' di Bandara Ngurah Rai Imbas Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai Bali terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang disertai muntahan kolom abu vulkanik setinggi 9.000 meter.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024

Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya
Tuntutan Serikat Buruh Boeing Dikabulkan, Upah Naik 38 Persen
Tuntutan Serikat Buruh Boeing Dikabulkan, Upah Naik 38 Persen

Perusahaan akhirnya menyetujui kenaikan upah buruh setelah mereka mogok kerja hampir 2 bulan.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Harga Tiket Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air Turun
Erick Thohir: Harga Tiket Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air Turun

Ditegaskan Erick bahwa penyesuaian tarif penerbangan itu merupakan hasil dari sinergi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya
Harga Tiket Pesawat Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Tiket Pesawat Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan Non-Airline Indonesia Diprediksi Bisa Tumbuh 300 Persen, tapi Ada Syaratnya
Industri Penerbangan Non-Airline Indonesia Diprediksi Bisa Tumbuh 300 Persen, tapi Ada Syaratnya

Meski demikian, dia mengingatkan, kalau keyakinan pertumbuhan 300 persen itu hanya akan bisa tercapai jika ada dukungan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024
Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024

Ada dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.

Baca Selengkapnya