Negara Asia Diramal Dominasi Ekonomi Dunia, Termasuk Indonesia
Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) masih memiliki kekuatan besar dalam pengaruhnya terhadap ekonomi dunia saat ini. Namun, tampaknya posisi benua biru tersebut akan digeser kekuatan ekonomi dari China dan negara Asia lainnya.
Mengutip laporan statista.com, yang merangkum data dari International Monetary Fund (IMF), 4 negara Asia akan mulai mendominasi lima peringkat teratas kekuatan ekonomi global, termasuk di dalamnya Indonesia. Data ini mengacu pada prediksi besaran Gross Domestic Product (GDP) tiap-tiap negara.
Diketahui, sebelumnya Amerika Serikat memimpin daftar tersebut sejak 1992 hingga 2008. Namun, di 2024, posisi teratas diprediksi akan digantikan China, sementara AS turun satu level ke posisi dua.
-
Mengapa Amerika Serikat dianggap negara terkuat di bidang keamanan siber? Amerika Serikat Amerika Serikat tetap tak tertandingi dan memiliki kinerja yang mengagumkan dalam hal kekuatan. Konektivitas antara pemerintah, dunia usaha, dan sekolah dalam ekosistem siber adalah salah satu alasan Amerika Serikat unggul dalam persaingan.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Kenapa AS khawatir dengan dominasi teknologi China? “Penelitian kami mengungkapkan bahwa China telah membangun fondasi untuk memposisikan dirinya sebagai negara adidaya sains dan teknologi terdepan di dunia.
-
Negara apa yang terbesar di dunia? Rusia, dengan wilayah seluas 17,098 juta kilometer persegi, adalah negara terbesar di dunia, dan ini bukanlah suatu kejutan.
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
-
Bagaimana negara-negara meningkatkan daya saing mereka? Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dan dukungan terhadap inovasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing suatu negara di tingkat global.
Pada infografis yang tercantum dengan judul 'Continental Shift: the World's Biggest Economies Over Time', terdapat sekitar 11 nama negara dari empat benua. Di antaranya benua Amerika ada Amerika Serikat dan Brazil.
Benua Asia diwakili Jepang, China, India, dan Indonesia. Serta benua Eropa mencakup Jerman, Italia, Perancis, Inggris Raya. Selain itu juga memuat Rusia.
Terlihat perpindahan yang cukup berarti antara tahun 1992 ke 2008. China yang tadi nya di posisi kelima, naik ke posisi kedua di tahun 2008. Sementara India juga dari posisi kedelapan naik menempati posisi empat.
Sementara Jerman dan Italia terlihat turun cukup drastis. Jerman dari posisi ketiga turun ke posisi enam, sementara Italia turun empat tingkat jadi posisi 10.
"Pertumbuhan ekonomi China dan India telah curam sejak tahun 1990-an, sementara Indonesia bahkan baru-baru ini masuk dalam 10 besar ekonomi terbesar di dunia dan diperkirakan akan mencapai peringkat 5 pada tahun 2024. Jepang, ekonomi yang mapan, diperkirakan akan bertahan. menjadi peringkat 4 pada tahun 2024, sedangkan Rusia akan naik ke peringkat 6," tulis laporan tersebut.
Pada prediksi tahun 2024 mendatang ekonomi dunia akan dipimpin China, diikuti Amerika Serikat, India, Jepang, dan Indonesia di peringkat kelima dunia.
Negara Asia Sedang Berkembang
Laporan itu menyebut negara di Asia yang sedang berkembang jadi salah satu alasan pergeseran benua mengacu pada GDP.
"Indonesia, bersama dengan Filipina dan Malaysia, diperkirakan akan meningkatkan angkatan kerja mereka secara signifikan di tahun-tahun mendatang, berkontribusi pada peningkatan pendapatan rata-rata, menurut Forum Ekonomi Dunia," tulis laporan tersebut.
Bukan tanpa masalah, pertumbuhan ekonomi yang signifikan juga menyertakan berbagai masalah yang mengikuti.
Misalnya, menurut laporan itu, adanya kesenjangan yang tumbuh dengan cepat antara pendapatan pedesaan dan perkotaan, degradasi lingkungan dan tantangan baru bagi tata kelola dan institusi, menurut Food Agriculture Organization (FAO).
Sementara itu mengacu data IMF per Maret 2021 yang dikutip dari knoema.com, saat ini Indonesia berada pada posisi ketujuh dunia dengan besaran GDP.
Pada 2021, menurut data tersebut, indonesia tercatat memiliki USD 3.609,7 miliar. Kemudian diprediksi pada 2022 mencatatkan USD 3.868,4 miliar, pada 2023 sebesar USD 4.143,5 miliar, serta pada 2024 sebesar USD 4.436,7 miliar. Lalu, dengan demikian, besaran pertumbuhan ekonomi pada 2022 hingga 2024 berkisar antara 5,3-5,1 persen.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaPrediksi tersebut berkaca terus membaiknya laju perekonomian China selama lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaVariable penilaian pada Indonesia terus mengalami peningkatan, kecuali kemampuan militer.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaThe Economist sendiri menunjukkan bahwa harga barang atau jasa di Amerika yang jika dikonversi menjadi USD100, maka di China nilai tersebut hanya USD60 saja.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan basis manufaktur alternatif yang kompetitif dan sekaligus memiliki konsumsi dalam negeri yang kuat.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya