Negosiasi perdagangan bebas, Jokowi kunjungi Uni Eropa April 2016

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo berencana mengunjungi Uni Eropa pada April mendatang. Itu dalam rangka membahas perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, perjanjian terus masih harus dinegosiasikan. Sebab, banyak permintaan Uni Eropa yang memberatkan Indonesia.

"Saat ini kami sedang mengumpulkan masukan-masukan dari semua kementerian. bukan hanya menerima permintaan dari Uni Eropa tapi juga Indonesia mau meminta ke Uni Eropa," kata Thomas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/3).

Dia menambahkan, hal utama yang akan dinegosiasikan dengan Uni Eropa adalah kemudahan akses pasar. Soal itu, Indonesia sudah tertinggal jauh dengan negara tetangga, seperti Vietnam dan Malaysia.

Kemudian, negosiasi terkait peningkatkan standar higienitas, teknologi dan keamanan produk.

"Jadi tadi kami membicarakan bagaimana bisa mengejar waktu. Karena mulai mengerikan, pabrik sudah mulai pindah ke Vietnam dan Malaysia. Itu mungkin hikmah yang harus kami ambildari pabrik-pabrik yang tutup dan PHK."

Selain itu, Indonesia juga sudah tertinggal dari Filipina terkait negosiasi ruang lingkup perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Padahal, Indonesia terlebih dulu membuka negosiasi tersebut.

"Saya kira negosiasi ruang lingkup harus tuntas tahun ini. Sehingga negosiasi formal antara Uni Eropa dengan Indonesia sudah bisa mulai tahun ini," katanya.

"Tahun lalu presiden kasih waktu 2 tahun, jadi sekarang sedang gencar komunikasi dengan kementerian lain untuk bisa membentuk konsensus di dalam pemerintah."