Neraca Dagang Mei Diprediksi Defisit, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Sekretaris Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso memprediksi neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2019 masih mengalami defisit. Salah satunya disebabkan oleh ekspor yang masih terhalang kondisi global.
"Kalau dari sisi kita untuk merespons neraca perdagangan, teman-teman tahu bahwa April kemarin terpukul dengan defisit USD 2,5 miliar. Sepertinya bulan ini juga masih defisit karena ekspor berat terutama di global," ujar Susiwijono di Kantornya, Jakarta, Kamis (23/5).
Ekspor migas bulan ini diperkirakan merosot akibat penurunan harga yang cukup drastis. Khusus gas, mengalami penurunan cukup drastis. "April itu ekspor migas drastis turunnya. Biasa di atas USD 1,1 billion per bulan, kemarin hanya USD 0,7 billion. Bulan ini kemungkinan bisa lebih rendah lagi," kata Susiwijono.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Nilai pasar pemain apa yang turun? Nilai pasarnya yang semula berada di angka 3 juta euro kini merosot menjadi hanya 1,5 juta euro, atau turun sebesar 50 persen.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Kenapa harga mobil bekas turun? Faktor-faktor Ini Bikin Mobil Bekas Kesayangan Anda Turun Harga Vendri Iskar, Head of Invetory and Purchasing Caroline.id, menjelaskan harga jual mobil bekas dapat turun karena banyak faktor, antara lain faktor mobil barunya.
Sementara itu, jelang Ramadan permintaan barang impor juga masih akan tinggi khususnya konsumsi. Meski demikian, dia berharap, defisit bulan ini tidak akan sebesar defisit pada April.
"Kita lagi cek apakah impornya tinggi, biasanya pola musimannya jelang lebaran ini juga tinggi barang konsumsinya. Sebenarnya April kemarin kombinasinya dari dua itu. Pada saat ekspor global turun, impor musimannya tinggi. Itu terjadi di April dan Mei. Kalau hitung-hitungan masih defisit, tapi mudah-mudahan tidak sebesar kemarin," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaDua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca Selengkapnya