Neraca perdagangan Agustus 2018 defisit, ini kata Menko Luhut
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang Agustus 2018 mengalami defisit sebesar USD 1,02 miliar. Angka ini menurun tipis dibandingkan defisit Juli 2018 sebesar USD 2,03 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, upaya pemerintah untuk menekan impor mulai membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari penurunan angka defisit neraca perdagangan di Agustus 2018.
"Kalau angka kita lihat overall total, sebenarnya lebih baik sekarang ini dari pada kemarin itu. Memang kita harapkan surplus ternyata masih minus sedikit satu, tapi sebenarnya membaik," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9).
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Kenapa Mendag optimis target perdagangan tercapai? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
Menurut Luhut, penurunan defisit ini merupakan hasil dari upaya pemerintah mengendalikan impor. Namun memang untuk mencapai surplus masih membutuhkan waktu.
"Kita harus sabar lah. Semua orang yang bicara sama kita, kenapa kalian bicara rupiah melemah, ini dolar menguat. Kenapa menguat? karena Amerika punya kebijakan yang menarik dolarnya ke Amerika, kita memitigasi, sekarang kita berhasil kelihatannya memitigasi itu. Teknis kami sekarang, seperti TKDN, biodiesel, pariwisata, itu B20 itu, dan kemudian insentif-insentif lagi dikerjain, sekarang lagi tahap penyusunan dan eksekusi," jelas dia.
Luhut berharap di akhir tahun ini, neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan membaik.
"Kira-kira mungkin akhir tahun. Tetapi tiap bulan akan lebih bagus, karena impor-impor yang tidak perlu kita kurangi, tapi juga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi kita. Sedangkan ekspor kita dorong lagi lebih bagus lagi, pariwisata misalnya. Saya kira mesti dua tiga bulan ke depan mestinya akan mulai, atau paling tidakk berhenti dulu, kemudian dia bertahap membaik," tandas Luhut.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaEkspor Sulut Naik Sebesar 6,98%, Neraca Perdagangan Sulut Surplus US$ 51,57 Juta Olly-Steven menunjukan keseriusannya dalam membangun sendi sendi ekonomi daerah
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai, ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibanding banyak negara lain.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaDi tengah gejolak perekonomian dunia, ekonomi Indonesia mampu bertahan dengan didukung inflasi yang terkendali.
Baca Selengkapnya