Neraca Perdagangan Migas Defisit, Arcandra Sebut Lebih Banyak Dipakai Dalam Negeri
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan di sektor minyak dan gas (migas) sepanjang Januari-Mei 2019 masih mengalami defisit USD 3,74 miliar. Di mana total nilai ekspornya yang sebesar USD 5,34 miliar masih lebih kecil dibanding jumlah impor migas sebanyak USD 9,08 miliar.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar tak menyangkal fakta defisit perdagangan di sektor migas tersebut. Namun, ia beralasan, negara saat ini cenderung memakai produk migas untuk konsumsi di dalam negeri ketimbang mengekspornya.
"Kita akui migas defisit, iya, karena gasnya kita gunakan untuk dalam negeri. Sudah 60 persen gas tuh digunakan di dalam negeri," ujar dia di Jakarta, seperti dikutip Sabtu (13/7/2019).
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kenapa PT Timah rugi tahun 2023? 'Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali,' kata Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4). Pada saat yang sama, kata dia, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi. Sehingga ada perbedaam cukup besar antara pendapatan dan beban operasional tadi.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
Menurutnya, keberadaan gas saat ini telah lebih dimanfaatkan untuk mendorong gerak ekspor industri non migas di Tanah Air. Seperti dalam produksi petrochemical, pupuk, hingga tenaga kelistrikan.
"Kalau ekspor gas kita makin lama makin berkurang, maka defisit migasnya akan bertambah. Tetapi kalau hasil dari berubahnya gas menjadi petrochemical, menjadi pupuk, dan lain-lain, dan itu diekspor, kategorinya masuk non migas," tuturnya.
Arcandra menyatakan, sektor migas, khususnya gas kini telah dipakai untuk penggerak ekonomi dalam negeri dan membangun industri-industri baru. Jika masuk ke ranah ekspor, maka secara barang akan menjadi produk non migas.
"Kalau berubah wujud dan semakin banyak industri tumbuh dengan adanya gas, maka defisit migas makin besar karena ekspor sudah enggak ada. Tetapi surplus non migas makin meningkat karena kontribusi dari gas," ungkapnya.
"Makanya, sebaiknya, kita menyarankan bahwa melihatnya jangan sektoral lagi. Karena gas itu bukan lagi bahan baku yang diekspor semisal LNG (Liquefied Natural Gas), bukan. Dia berubah wujud, wujudnya itu menghasilkan devisa, tapi menjadi non migas," dia menandaskan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaNeracar perdagangan Indonesia pada bulan November 2024 tembus USD4,47 miliar atau sekitar Rp64 triliun.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca Selengkapnya