Neraca perdagangan November 2014 kembali defisit USD 425 juta
Merdeka.com - Neraca perdagangan Indonesia pada November 2014 kembali mengalami defisit sebesar USD 425,7 juta. Padahal, kinerja neraca perdagangan sempat disebut-sebut membaik setelah pada Oktober 2014 nilai neraca perdagangan surplus USD 23,3 juta.
Data terbaru dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor November 2014 tercatat sebesar USD 13,62 miliar atau lebih rendah dari impor yang mencapai USD 14,04 miliar.
Kepala BPS, Suryamin menuturkan, nilai neraca perdagangan memang mengalami defisit, namun dilihat dari volume perdagangan justru mengalami surplus sebesar 33,92 juta ton. Volume ekspor mencapai 46,18 juta ton, jauh di atas impor yang hanya 12,26 juta ton.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Kenapa perdagangan di Banten berkembang? Keberadaan Banten yang terhubung langsung ke Samudra Hindia melalui Selat Sunda membuatnya jadi pintu masuk jalur perdagangan yang strategis.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Kenapa Jakarta menjadi pusat perdagangan? Geliat perdagangan berputar cepat di sini bahkan hingga jadi kota pelabuhan yang dikenal dunia.
"Perdagangan minyak dan gas bumi (Migas) pada November masih mengalami defisit sebesar USD 1,366 miliar, dengan rincian defisit minyak mentah sebesar USD 196,6 juta dan hasil minyak sebesar USD 2,09miliar. Sementara itu perdagangan gas bumi mengalami surplus sebesar USD 920,1 Juta," ucap Suryamin di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/1).
Defisit perdagangan migas dari Januari hingga November 2014 tercatat sebesar USD 12,091 miliar. Sementara untuk non-migas, mengalami surplus.
Meskipun surplus, perdagangan non-migas pada November belum bisa menutupi defisit perdagangan secara keseluruhan. BPS mencatat selama 2014 hingga November, surplus non migas sebesar USD 10,018 miliar. "Khusus November surplusnya sebesar USD 940 juta," ungkapnya.
Selama November 2014, defisit terbesar perdagangan Indonesia terjadi dengan China sebesar USD 12,404 miliar, diikuti Thailand sebesar USD 4,326 miliar dan Jepang sebesar USD 2,413 miliar.
Sedangkan surplus perdagangan terbesar terjadi dengan India sebesar USD 7,929 miliar. Indonesia juga masih mengalami surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar USD 6,904 miliar. Sementara dengan negara-negara ASEAN sebesar USD 3 miliar (selain Singapura, Malaysia dan Thailand).
"Uni Eropa, kita surplus sangat besar sebesar USD 3,139 miliar, mudah-mudahan ekonominya lebih membaik ya," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia baru saja mencatat surplus neraca dagang selama empat tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya