Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ngadu ke DPR, jemaah sebut Kemenag lalai awasi bisnis First Travel

Ngadu ke DPR, jemaah sebut Kemenag lalai awasi bisnis First Travel Kantor First Travel. istimewa

Merdeka.com - Masyarakat korban penipuan agen penyelenggara perjalanan umroh, First Travel bertemu dengan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Ruang Rapat Komisi VIII, Gedung DPR/MPR, Jakarta. Pertemuan tersebut dihadiri beberapa korban dan kuasa hukum jamaah dari berbagai daerah.

Salah satu kuasa hukum korban First Travel, Rizki Rahmadiansyah menyebut Kementerian Agama lalai dalam menjalankan tugasnya mengawasi perjalanan umroh ke Tanah Suci. Kelalaian tersebut ditandai dengan tidak memiliki data jumlah jemaah yang akan diberangkatkan oleh First Travel.

"Kementerian Agama lalai melakukan apa yang diperintahkan undang-undang dan apa yang diperintahkan turunan undang-undang. Saya melihat disini, ada kelalaian dalam pengawasan," ujar Rizki di Ruang Rapat Komisi VIII, Jakarta, Kamis (12/10).

"Salah satunya, hingga dua minggu penutupan First Travel, Kementerian Agama tidak memiliki data jumlah jemaah yang akan diberangkatkan. Hal ini mengindikasikan ada sesuatu yang salah terhadap cara pengawasan," tambahnya.

Rizki menceritakan, saat bertemu dengan Kementerian Agama, pihaknya tidak mendapatkan solusi mengenai masalah yang tengah dihadapi jemaah. Pihaknya selalu dikecewakan dengan alasan Kementerian Agama hanya mengawasi rencana perjalanan.

"Kita ketemu Kemenag, selalu bilang yang mereka awasi hanya rencana perjalanannya. Entah apa itu maksud pengawasan rencana perjalanan. Disini saya mau bilang kalau yang diawasi hanya rencana berarti masih awang-awang," jelasnya.

Rizki menambahkan, pihak Kementerian Agama juga terkesan menyalahkan jemaah karena memilih biro perjalanan umroh murah. "Sudah terjadi malah salah-salahan. Kita tidak bisa terima ucapan kenapa mau jamaah bayar murah. Kenapa mau? Lah, pemerintah kenapa memperbolehkan travel itu buka biro perjalanan," tegasnya.

Untuk itu, Rizki meminta anggota DPR dapat membantu masyarakat korban First Travel memperoleh keadilan. Termasuk solusi mengenai dana masyarakat yang telah disetorkan kepada First Travel.

"Kami minta komisi VIII membantu kami mendapat keadilan. Mengumpulkan stakeholder terkait dan menyampaikan keinginan kami," tandasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan Jemaah Umrah Asal Rembang Ini Sempat Telantar di Bandara YIA, Sekarang Begini Nasibnya
Puluhan Jemaah Umrah Asal Rembang Ini Sempat Telantar di Bandara YIA, Sekarang Begini Nasibnya

Pihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu

Baca Selengkapnya
Marak Umrah Backpacker, DPR Minta Menag Yaqut Atur Regulasi untuk Jemaah Indonesia
Marak Umrah Backpacker, DPR Minta Menag Yaqut Atur Regulasi untuk Jemaah Indonesia

Marak Umrah Backpacker, DPR Minta Menag Yaqut Atur Regulasi untuk Jemaah Indonesia

Baca Selengkapnya
MUI Minta Kemenag Tindak Biro Perjalanan Haji Nakal
MUI Minta Kemenag Tindak Biro Perjalanan Haji Nakal

Banyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.

Baca Selengkapnya
Viral Nestapa Jemaah Umrah Travel Zamzam, Terlantar di Tanah Suci & Diberi Makanan Tak Layak
Viral Nestapa Jemaah Umrah Travel Zamzam, Terlantar di Tanah Suci & Diberi Makanan Tak Layak

Selama di 2 hari 3 malam menunggu di Malaysia, para jemaah umrah PT Zam-Zam itu harus menginap di hotel kelas murah dengan nasi kotak seadanya.

Baca Selengkapnya
Ustaz hingga Kades Tertipu Travel Umrah Bodong, Pelaku Pakai Uang untuk Pelesiran ke Luar Negeri
Ustaz hingga Kades Tertipu Travel Umrah Bodong, Pelaku Pakai Uang untuk Pelesiran ke Luar Negeri

Seorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.

Baca Selengkapnya
Ratusan Jemaah Ditelantarkan Travel Umrah di Tanah Suci: Bayar Rp35 Juta, Tapi Tak Ada Tiket Pulang
Ratusan Jemaah Ditelantarkan Travel Umrah di Tanah Suci: Bayar Rp35 Juta, Tapi Tak Ada Tiket Pulang

Polres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam

Baca Selengkapnya
Penipuan Paket Haji Furoda, Bos Travel PT Musafir International Indonesia Ditangkap
Penipuan Paket Haji Furoda, Bos Travel PT Musafir International Indonesia Ditangkap

Pasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.

Baca Selengkapnya
Pansus Hak Angket Haji DPR Nilai BPKH Hanya Juru Bayar, Tak Salah Soal Dugaan Permainan Kuota Tambahan
Pansus Hak Angket Haji DPR Nilai BPKH Hanya Juru Bayar, Tak Salah Soal Dugaan Permainan Kuota Tambahan

Fokus Pansus saat ini di peranan Kementerian Agama dan penyelenggara swasta, khususnya mengenai dugaan permainan kuota tambahan untuk keberangkatan jemaah.

Baca Selengkapnya
Kemenag Ingatkan Jangan Tergiur Tawaran Paket Umrah Murah
Kemenag Ingatkan Jangan Tergiur Tawaran Paket Umrah Murah

Jaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gus Yahya Curigai Pansus Haji DPR Dimotori Cak Imin
VIDEO: Gus Yahya Curigai Pansus Haji DPR Dimotori Cak Imin "Marah Sama PBNU, Adik Saya Diincar"

DPR membentuk pansus hak penyelenggaraan ibadah haji 2024 menyusul adanya berbagai temuan Timwas dalam penyelenggaraan Ibadah Haji

Baca Selengkapnya
Pansus Haji Temukan Manipulasi Data Siskohat, Berdampak ke Jadwal Keberangkatan Tak Sesuai Ketentuan
Pansus Haji Temukan Manipulasi Data Siskohat, Berdampak ke Jadwal Keberangkatan Tak Sesuai Ketentuan

Siskohat merupakan sistem aplikasi untuk mengelola data dan informasi penyelenggaraan ibadah haji.

Baca Selengkapnya
Komisi VIII Ingatkan Dirjen PHU soal Kuota Tambahan Haji: Jangan Sampai Dipanggil KPK dan Kejagung
Komisi VIII Ingatkan Dirjen PHU soal Kuota Tambahan Haji: Jangan Sampai Dipanggil KPK dan Kejagung

Kemenag dan Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi telah menandatangani suatu MOU soal kuota haji.

Baca Selengkapnya