Nielsen sebut konsumen Indonesia sulit dilarang beli mobil
Merdeka.com - Lembaga Survei Nielsen menyebut bahwa konsumen di kota besar Indonesia sulit dilarang untuk membeli mobil. Itu didasarkan pada hasil penyebaran kuesioner online sepanjang Agustus-September 2013 di 60 negara.
Dari 30.344 peserta jajak pendapat, 505 responden berasal dari Indonesia. Sebanyak 73 persen responden tinggal di perkotaan, 12 persen di pedesaan, dan 15 persen suburban.
Berdasarkan survei itu, 63 persen dari 505 responden Indonesia berencana untuk membeli mobil dalam dua tahun mendatang. Sebanyak 18 persen akan membeli mobil bekas dan hanya 19 persen yang mengaku tidak tertarik membeli kendaraan roda empat.
Di sisi lain, sebanyak 96 persen responden yang sudah memiliki mobil akan kembali membeli mobil jika memiliki cukup uang. Dari responden yang sudah memiliki mobil itu, 95 persen diantaranya mengaku akan membeli mobil dengan kualitas yang lebih baik.
Peneliti Nielsen Yohannes Benny Wuryanto menilai, fenomena yang dialami Indonesia tersebut mirip China, India dan Brasil. Di mana masyarakat kelas menengahnya sedang gandrung memiliki mobil sebagai simbol kemapanan.
Ini berbeda dengan fenomena yang dialami negara industrialis macam Amerika Serikat, Australia, atau Eropa. Masyarakat di sana memilih kembali menggunakan transportasi publik karena lebih ramah lingkungan.
"Indonesia pasti akan menuju ke sana (mayoritas transportasi publik), tapi untuk saat ini, curve-nya sedang dalam tahap asyik membeli mobil," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (16/4).
Di sisi lain, sejumlah otoritas kota besar di Indonesia sudah terlihat mengerem jumlah peredaran mobil. Pemprov DKI Jakarta sebagai pionir telah menaikkan tarif parkir di kawasan segitiga emas, Sudirman-Thamrin-Kuningan.
Kemudian ada wacana Electronic Road Pricing (ERP) dan pembatasan BBM subsidi. Terobosan ini diimbangi oleh pembangunan transportasi publik, seperti MRT, monorel, dan Transjakarta.
"Baru Jakarta yang punya pemimpin sadar transportasi umum. Artinya inisiatif itu baru berjalan, Jokowi itu sudah mulai disusul daerah lain seperti Surabaya. Sehingga kita lihat, untuk kota besar visinya transportasi umum. Cycle-nya orang-orang membeli mobil agak di setop," kata Benny. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaKukuh menyebut salah satu penyebab fenomena tersebut dapat terjadi yakni menurunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.
Baca SelengkapnyaSebanyak 49,2 persen warga tidak setuju terkait pembatasan usia kendaraan di Jakarta karena faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil baru pada tahun 2014 mencapai hingga 1,2 juta unit. Sementara penjualan mobil baru di sepanjang 2023 terus turun jadi berkisar 1 juta unit.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil bekas di paruh pertama 2024 didominasi oleh milenial.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif ini diyakini bisa mendongkrak penjualan mobil domestik yang ujungnya bisa menggairahkan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaMerosotnya penjualan mobil di Indonesia punya banyak faktor mendasar, seperti karena penurunan daya beli dan ketertarikan pembeli.
Baca SelengkapnyaIndustri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pabrikan hanya berharap pada dua momentum lagi.
Baca Selengkapnya