Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nilai Impor November Tembus USD 12,66 Miliar, Termasuk Buah Apel dari China

Nilai Impor November Tembus USD 12,66 Miliar, Termasuk Buah Apel dari China Pelabuhan. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia USD 12,66 miliar pada November 2020. Angka ini naik 17,40 persen dibanding Oktober 2020. Rinciannya, impor migas mengalami kenaikan 0,59 persen senilai USD 1,08 miliar. Sedangkan untuk non-migas naik 19,27 persen atau USD 11,58 miliar.

"Nilai impor pada bulan November yang sebesar USD 12,66 persen ini naik 17,4 persen dibandingkan posisi bulan lalu," ujar Kepala BPS, Suhariyanto dalam video konferensi rilis Data Ekspor Impor, Selasa (15/12).

Namun, secara tahunan (year on year/yoy), impor mengalami penurunan sebesar 17,46 persen. Untuk migas mengalami penurunan 49,16 persen dan non-migas mengalami penurunan 12,33 persen.

Orang lain juga bertanya?

"Tapi kalau kita bandingkan dengan posisi bulan November 2019, yang waktu itu sebesar 15,34 persen, nilai impor kita masih turun 17,46 persen. Lebih landai kalau dibandingkan penurunan impor pada bulan lalu," kata Kecuk, sapaan akrabnya.

Adapun impor Indonesia menurut penggunaan barang, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif secara bulanan. Untuk konsumsi, kenaikannya 25,52 persen atau USD 1,30 miliar.

"Komoditas utama yang kita impor untuk barang konsumsi ini yang pertama adalah garlic dari China, kemudian ada boneless of bovine animals dalam bentuk frozen yang kita impor dari India, kemudian juga ada obat obatan dari India, kemudian ada impor buah apel segar dari China, dan satu lagi adalah laser system dari Singapura," jelas dia,

Bahan Baku Penolong

Kemudian untuk bahan baku/penolong, kenaikannya 13,02 persen atau USD 8,93 miliar, barang modal naik 2,43 persen atau USD 2,43 miliar. "Barang modal yang diimpor adalah mesin-mesin dari China. Kenaikan impor modal diharapkan bisa berpengaruh positif bagi pertumbuhan PMTB di kuartal IV ini," ujarnya.

Secara total, impor Indonesia menurut penggunaan barang mengalami kenaikan 17,40 persen atau USD 12,66 miliar.

Berdasarkan kode HS, kenaikan impor berasal dari komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, logam mulia, perhiasan, dan permata, mesin dan peralatan mekanis, dan lainnya. Sedangkan yang turun adalah gula dan kembang gula, bahan bakar mineral, binatang hidup, dan lainnya.

Berdasarkan negara asal impor, penurunan impor non-migas terjadi dari China mencapai USD 1,09 miliar, Jepang USD 226 juta, Hong Kong USD 124,6 juta, Kanada USD 92,7 juta, dan Taiwan USD 84,9 juta.

Sebaliknya, peningkatan impor terjadi dari Ukraina sebesar USD 76,9 juta, Singapura USD 65,7 juta, Malaysia USD 49,4 juta, Hungaria USD 49 juta, dan Uni Emirat Arab USD 27,4 juta. Secara kumulatif, kinerja impor Januari-November 2020 sebesar USD 127,13 miliar atau terkoreksi 18,91 persen dari USD 156,77 miliar pada Januari-November 2019.

Reporter: Pipit Ika Ramdhani

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Baca Selengkapnya
Impor Pakaian dari China Membludak, Ini Dia Datanya
Impor Pakaian dari China Membludak, Ini Dia Datanya

Kontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.

Baca Selengkapnya
Nilai Impor Indonesia Anjok di Agustus 2024
Nilai Impor Indonesia Anjok di Agustus 2024

Impor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
BPS Kasih Bukti Masyarakat Indonesia Suka Pakai Hp Impor
BPS Kasih Bukti Masyarakat Indonesia Suka Pakai Hp Impor

Impor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok

Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023

Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.

Baca Selengkapnya
BPS: Nilai Ekspor Mei Naik, Tembus USD22,33 Miliar
BPS: Nilai Ekspor Mei Naik, Tembus USD22,33 Miliar

Peningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024

Angka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar, Catatkan Surplus 54 Bulan Berturut-turut
Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar, Catatkan Surplus 54 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.

Baca Selengkapnya
Ekspor Produk Perikanan Indonesia Rp44 Triliun di Semester I-2024, Masih Jauh dari Target
Ekspor Produk Perikanan Indonesia Rp44 Triliun di Semester I-2024, Masih Jauh dari Target

Budi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.

Baca Selengkapnya