Nilai tukar Dolar tembus Rp 14.700, krisis Turki dan Argentina jadi sebab
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terus melemah dalam beberapa bulan terakhir. Hari ini, Rupiah tercatat melemah menjadi Rp 14.734 per USD. Pelemahan ini terparah sejak awal tahun.
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengatakan pelemahan nilai tukar ini dipicu oleh krisis Turki dan Argentina. Selain itu, rencana kenaikan suku bunga The Fed juga turut membuat Rupiah terkapar.
"Karena tekanan global dari kenaikan Fed rate meningkat, perang dagang AS China, dan ketidakpastian harga minyak mentah. Saat ini krisis di Turki dan Argentina jadi bara api yang menjalar secara sistemik ke negara berkembang," ujar Bhima kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (30/8).
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Siapa yang menyatakan deflasi mengancam daya beli? Definisi Deflasi Dengan terjadinya deflasi secara beruntun dalam lima bulan terakhir, terdapat kekhawatiran bahwa daya beli masyarakat mulai melemah.
Bhima mengatakan, pelemahan Rupiah dalam jangka panjang akan berpengaruh kepada daya beli masyarakat. Sebab, biaya impor meningkat sehingga harus dibebankan kepada harga jual ke konsumen.
"Dampaknya kalau rupiah terus merosot akan membuat daya beli masyarakat anjlok karena biaya impor pangan naik dan kenaikan harga jualnya dibebankan ke masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, bagi industri manufaktur biaya produksi dan beban utang luar negeri semakin menjerat. Potensi gagal bayar utang swasta bisa memperparah stabilitas sektor keuangan.
"Dari sisi domestik konsumsi rumah tangga melambat, defisit transaksi berjalan dan defisit perdagangan naik. Permintaan dolar untuk pembiayaan bunga dan cicilan pokok utang swasta dan pemerintah juga memberatkan rupiah," kata Bhima.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor eksternal dan internal menjadi penyebab utama melemahnya mata uang Indonesia ini.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca Selengkapnya