Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat Seiring Persetujuan Vaksin Covid-19 di AS
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin berpotensi menguat seiring persetujuan penggunaan vaksin di Amerika Serikat.
Pada pukul 09.53 WIB, Rupiah masih bergerak melemah 39 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.119 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.080 per USD.
"Rupiah bisa menguat hari ini dengan sentimen positif dari persetujuan penggunaan darurat vaksin Pfizer oleh FDA AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (14/12).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
Persetujuan penggunaan vaksin tersebut menyusul persetujuan yang sudah diberikan oleh Inggris, Kanada, dan Bahrain. Menurut Ariston, penggunaan vaksin bisa mempercepat pemulihan ekonomi global.
Dia menuturkan, nilai tukar negara berkembang juga terlihat menguat terhadap dolar AS pada pagi ini.
"Pelemahan dolar AS ini menunjukkan tren Rupiah masih konsolidasi di area support. Mungkin pasar menunggu approval vaksin BPOM," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini Rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.000 per USD hingga Rp14.150 per USD.
Pada Jumat (11/12) lalu, Rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.080 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.105 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaPelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang berlangsung lancar menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah ke depan.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca Selengkapnya