Nilai tukar Rupiah ditutup menguat 47 poin
Merdeka.com - Laju nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin (7/3). Rupiah ditutup di Rp 13.085 per USD, dan ini menguat 47 poin atau 0,36 persen dibanding penutupan kemarin di Rp 13.131 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak cenderung datar sepanjang hari ini. Rupiah sempat menyentuh titik terkuatnya di Rp 12.998 per USD namun kembali melemah tipis ke Rp 13.085 per USD.
Sebelumnya, Analis dan Managing Partner Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menjelaskan, penguatan nilai tukar Rupiah disebabkan semakin minimnya ketidakpastian global.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura tercatat pada 11.762,02 Rupiah? Menurut data dari Google Finance pada 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah tercatat pada 1 SGD = 11.762,02 IDR.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
"Dari ekonomi kita ini fundamentalnya tidak jelek. Suku bunga The Fed juga sudah pasti, harusnya sudah tidak ada gejolak lagi," kata Kiswoyo kepada merdeka.com, Senin (7/3).
Bank Indonesia bakal merilis angka cadangan devisa Indonesia hari ini, Kiswoyo menilai, seharusnya dengan kondisi Rupiah menguat, cadangan devisa akan meningkat. Selain karena penguatan Rupiah, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia juga dinilai cukup deras, terutama dari Jepang yang saat ini kondisi perekonomiannya sedang negatif.
"Cadev diharapkan naik, ada arus dana masuk, karena di Jepang kan lagi negatif ya. Sebenarnya, harga wajar Rupiah itu di angka Rp 11.500 sampai Rp 12.500, kemarin sampai nyaris Rp 14.000 karena memang kondisi globalnya juga sedang tidak pasti," jelas dia.
Lebih lanjut, Kiswoyo melihat, BI akan banyak melakukan intervensi pasar agar Rupiah tidak terlalu kuat. Hal ini untuk menghindari aktivitas impor kembali meningkat.
"BI kayaknya akan beli banyak karena BI mau mempertahankan rupiah di angka Rp 13.000 supaya impornya enggak naik lagi," tutup dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca Selengkapnya