Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level Rp14.505 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah ditutup menguat 10 poin walaupun sempat menguat 15 poin di level Rp14.505 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.515 per USD. Sedangkan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.480 hingga Rp14.520 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pandemi Covid-19 masih menjadi musuh terbesar dunia. Dampak dari pandemi ini merupakan mimpi buruk bagi seluruh negara termasuk Indonesia.
"Na’asnya, pandemi Covid-19 yang muncul sejak tahun lalu menjadikan tahun 2020 sebagai tahun terburuk bagi Indonesia dan semua negara di dunia," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Selasa (6/4).
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
Hingga saat ini, ada total 170 negara di dunia yang mengalami kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Artinya virus ini tidak pandang bulu dan menyerang semua negara baik negara maju maupun berkembang.
Bahkan, negara maju seperti Amerika Serikat pun ikut terkontraksi sangat dalam perekonomiannya. Juga kenaikan rasio utang hingga double digit. Begitu juga dengan negara Eropa yang semuanya mengalami kontraksi, sampai saat ini negara-negara di Eropa masih melakukan lock down akibat ditemukan varian baru dari Covid-19.
Untuk Indonesia, kontraksi perekonomian terdalam terjadi pada kuartal II-2020. Ekonomi pada kuartal tersebut minus hingga 5,32 persen. Ini adalah kontraksi ekonomi terdalam yang dialami Indonesia sejak krisis 1997 hingga 1998 silam.
"Adapun kontraksi yang terjadi di Indonesia disebabkan pembatasan sosial yang dilakukan pada saat itu. Ini menyebabkan aktivitas perekonomian dan mobilitas masyarakat terhenti karena diharuskan menjaga jarak dan bekerja dari rumah," jelasnya.
Indonesia Perlahan Bangkit
Namun saat ini Indonesia perlahan bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19, vaksinasi sudah dijalankan, PPKM Mikro telah berhasil menurunkan pandemi covid-19 dan terus di perpanjang. Masyarakat sudah kembali bekerja.
"Bansos tunai telah dihentikan, konsumsi masyarakat sudah menggeliat, Infrastruktur sudah mulai berjalan dan ini merupakan tanda-tanda fase pemulihan sudah mulai berjalan," kata Ibrahim.
Sementara itu, dari sisi eksternal, investor fokus pada rencana infrastruktur yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden, yang akan melibatkan peningkatan pajak perusahaan untuk membayar pengeluaran baru.
"Joe Biden akan bersedia untuk mendorong rencana infrastruktur senilai USD2 triliun tanpa dukungan dari anggota parlemen Republik jika dia tidak dapat mencapai kesepakatan bipartisan," jelasnya.
Perkembangan Covid-19, satu bagian Eropa yang menunjukkan kehidupan baru adalah Inggris. Inggris mengonfirmasi untuk membuka kembali tempat-tempat seperti penata rambut, pusat kebugaran dan restoran mulai minggu depan.
"Inggris melihat beberapa revisi yang sehat untuk data pertumbuhan PDB kuartal keempat 2020 akhir pekan lalu, menjadi 1,3 persen kuartal ke kuartal dari 1,0 persen," tandas Ibrahim.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca Selengkapnya