Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp14.385 per USD Dipicu Sikap Bank Sentral AS
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah, karena dibayangi sikap bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), yang memajukan proyeksi kenaikan suku bunga.
Pada pukul 9.42 WIB, Rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.385 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.355 per USD.
"Isu-isu seputar nilai tukar belum ada perubahan. Isu The Fed yang bakal mempercepat kenaikan tingkat suku bunga acuan masih mendorong penguatan dolar AS dan menekan nilai tukar lainnya," kata Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (18/6).
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura tercatat pada 11.762,02 Rupiah? Menurut data dari Google Finance pada 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah tercatat pada 1 SGD = 11.762,02 IDR.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
The Fed tetap mempertahankan suku bunga di angka 0,25 persen bulan ini, namun mengisyaratkan potensi kenaikan lebih cepat pada 2023, serta sinyal adanya pembahasan rencana pemangkasan pembelian obligasi.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 91,861. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,523 persen.
"Sementara dari dalam negeri, isu kenaikan kasus Covid-19 yang menaikkan tingkat okupansi rumah sakit ke keadaan yang mengkhawatirkan, juga masih menjadi isu penekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Prediksi Hari Ini
Ariston mengatakan, Rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.380 per USD hingga Rp14.400 per USD dengan potensi menguat di kisaran Rp14.330 per USD.
Pada Kamis (17/6) lalu, Rupiah ditutup melemah 117 poin atau 0,83 persen ke posisi Rp14.355 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.238 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaDari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca Selengkapnya