Nilai tukar Rupiah naik turun, pengusaha kebingungan
Merdeka.com - Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) dalam beberapa minggu terakhir sangat bergejolak. Pertengahan September lalu, nilai tukar Rupiah sempat melemah tajam hingga menyentuh titik terlemahnya di level Rp 14.691 pada 29 September, nilai tukar terendah selama tujuh tahun terakhir.
Namun, pada awal Oktober 2015, posisi Rupiah mulai kembali menguat, masuk ke level 13.000 per USD. Gejolak nilai tukar ini membuat sejumlah pengusaha bingung, salah satunya pengusaha di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Sidoarjo, Sukiyanto mengatakan, pergerakan nilai tukar Rupiah yang tidak stabil membuat pengusaha bingung untuk menghitung biaya produksi dan harga jual.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah melawan tekanan terhadap Rupiah? Dengan keyakinan dan kesabaran, mereka menangkal tekanan spekulatif terhadap Rupiah.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa makna dari kata-kata pejuang rupiah? Kata-kata pejuang rupiah mencerminkan sikap mental yang positif dan energi yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugas dan mencapai tujuan.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
"Misalnya, nilai tukar Rupiah terhadap USD sebesar Rp 15.000, maka pengusaha bisa menghitung dengan baik. Tidak naik turun, yang menyebabkan kesulitan pengusaha untuk melakukan penghitungan produksinya," katanya seperti dilansir Antara, Minggu (18/10).
Menurut dia, yang menjadi keluhan dari pengusaha adalah tidak pastinya nilai tukar Rupiah. Namun demikian, dia tetap senang karena Rupiah kembali turun.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah terkait dengan adanya kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan untuk menurunkan nilai tukar Rupiah ini," sambungnya.
"Banyak di antara pengusaha yang mengeluhkan adanya fluktuasi nilai tukar Rupiah ini. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah diharapkan mampu menstabilkan perekonomian ini," katanya.
Tak hanya itu, saat ini para pengusaha juga dipusingkan dengan adanya usulan kenaikan upah minimum kabupaten atau kota.
"Untuk Apindo Kabupaten Sidoarjo akan menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pengupahan yang di dalamnya sudah ada unsur pengusaha untuk menentukan besaran upah buruh tersebut," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca Selengkapnya