Nilai tukar Rupiah tinggalkan level Rp 14.500-an per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Kamis (26/7). Tadi pagi, Rupiah dibuka dilevel Rp 14.437 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.475 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih terus menguat usai pembukaan. Tercatat nilai tukar sempat menyentuh level Rp 14.433 per USD. Saat ini, Rupiah melemah tipis ke level Rp 14.453.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebut bahwa pelemahan atau depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sejak Januari hingga 20 Juli 2018 telah mencapai 6,93 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan beberapa negara seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura tercatat pada 11.762,02 Rupiah? Menurut data dari Google Finance pada 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah tercatat pada 1 SGD = 11.762,02 IDR.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, depresiasi dialami mata uang Malaysia sebesar 0,38 persen, Vietnam depresiasi sebesar 1,52 persen, Thailand depresiasi 2,60 persen dan China depresiasi sebesar 4,42 persen. Namun di bawah Indonesia masih ada Filipina yang terdepresiasi sebesar 7,24 persen dan India sebesar 8,12 persen.
"Rupiah itu melemah mulai Januari sampai sekarang 6,93 persen. Yang lebih baik dari kita adalah China 4,42 persen kemudian Thailand bath, dong Vietnam, ringgit Malaysia, Japanese yen. Yang lebih jelek dari kita cuma dua, satu Filipina peso, kedua India rupee," ujarnya di Gedung Pusdiklat Kemenlu, Jakarta, Selasa (24/7).
Data-data tersebut menunjukkan tidak hanya Indonesia yang mengalami pelemahan nilai tukar. Hal ini lebih kepada kondisi ekonomi global yang tidak menentu. "Sehingga yang kita alami adalah akibat dari tren ekonomi global juga, kita kursnya goyang-goyang. Dan itu memang membuat orang mau investasi ngitung-ngitung dulu," jelasnya.
Untuk mengantisipasi dampak pelemahan Rupiah secara berkepanjangan, pemerintah akan memaksimalkan kinerja ekspor dan menekan laju impor. Salah satunya kebijakan perluasan penggunaan Biodisel 20 persen atau B20 sehingga Indonesia tidak lagi ketergantungan impor migas.
"Karena ini menyangkut crude oil migas, ya kita kerjakan ini juga. Sekarang namanya dikenal biodisel karena kita campur solar dengan CPO 20 persen. Nah yang kita lakukan adalah mewajibkan semuanya pakai B20 dan kita yakin dalam satu tahun defisit migas hilang. Sehingga tekanan terhadap kita itu tidak seberat sebelumnya," jelas Menko Darmin.
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, pemerintah juga berupaya memperbaiki investasi dalam negeri, terutama investasi yang berorientasi ekspor. Para investor kini dimudahkan dan diberi keringanan pajak melalui sistem pelayanan terpadu secara online atau online single submission.
"Kombinasi itu dipakai untuk mengundang investor yang berorientasi ekspor. Kemudian juga kita sambil mendorong kualitas SDM melalui perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi atau SMK yang akan kita terapkan tahun depan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca Selengkapnya