November 2018, Harga Beras dan Gabah Meningkat
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama November 2018, rata-rata harga gabah di tingkat petani mengalami kenaikan dibanding Oktober 2018. Seperti harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 5.116 per kilogram (Kg), harga gabah kering giling (GKG) sebesar Rp 5.646 per Kg, dan harga gabah kualitas rendah sebesar Rp 4.739 per Kg.
Sementara harga gabah di tingkat penggilingan juga meningkat, seperi harga GKP sebesar Rp 5.212 per Kg, harga GKG sebesar Rp 5.754 per Kg, dan harga gabah kualitas rendah sebesar Rp 4.841 per Kg.
"Jadi ada kenaikan harga gabah, baik di level petani maupun di penggilingan," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (3/12).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Dibandingkan November 2017, rata-rata harga pada November di tingkat petani untuk semua kualitas GKP, GKG, dan gabah kualitas gabah rendah mengalami kenaikan masing-masing 5,18 persen, 0,95 persen, dan 5,45 persen. Demikian juga di penggilingan yang mengalami kenaikan masing-masing 5,27 persen, 1,16 persen, dan 5,45 persen.
Suhariyanto menambahkan, pada November 2018 juga rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.771 per Kg, naik sebesar 1,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan, harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 9.604 per Kg, naik 2,22 persen dari bulan sebelumnya.
"Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp 9.426 per Kg, naik sebesar 2,52 persen bulan sebelumnya," imbuhnya.
Sementara itu, dibandingkan dengan November 2017, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2017 untuk semua kualitas mengalami kenaikan, yaitu kualitas premium sebesar 2,43 persen, kualitas medium sebesar 3,49 persen, dan kualitas rendah sebesar 4,28 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga beras premium mengalami penurunan sebesar 1,19 persen pada Agustus.
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaHarga gabah maupun beras masih tinggi dengan harga rata-rata Rp 7000 per kilogram gabah kering.
Baca SelengkapnyaBadan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.372 per kilogram (kg), naik sebesar 3,65 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Baca Selengkapnya