November 2022, BPS Catat Impor RI Turun 1,89 Persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia November 2022 mencapai USD18,96 miliar, turun 0,91 persen dibandingkan Oktober 2022 atau turun 1,89 persen dibandingkan November 2021 USD 19,14 miliar.
"Secara month to month Nilai impor Indonesia November 2022 mencapai USD18,96 miliar, turun 0,91 persen dibandingkan kondisi Oktober 2022," kata Deputi Bidang Statistik Produksi M. Habibullah, dalam konferensi pers, Kamis (15/12).
Untuk rinciannya, impor migas November 2022 senilai USD2,80 miliar, turun -16,64 persen dibandingkan Oktober 2022 atau turun 7,30 persen dibandingkan November 2021 mencapai USD3,36 miliar. Sedangkan impor non migas November 2022 sebesar USD16,16 miliar, naik 2,45 persen dibandingkan Oktober 2022 atau turun 0,89 persen dibandingkan November 2021.
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Apa yang terjadi pada barang Pekerja Migran Indonesia akhir 2023? Benny menjelaskan, pada masa kritis penumpukan barang Pekerja Migran Indonesia pada Desember 2023 lalu menyebabkan adanya keterlambatan, ataupun pembatasan barang mereka, diakibatkan terbitnya Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
"Kalau dilihat dari pola yang ada tahun 2021 dan 2022 pertumbuhan impor bulan November memiliki pola yang sama yaitu trend meningkat secara month to month," ujarnya.
Peningkatan impor non migas sebesar 2,45 persen pada November 2022 bila dibandingkan pada bulan sebelumnya karena peran beberapa komoditas pertama mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya naik sebesar 8,50 persen, besi dan baja naik 11,67 persen, gula dan kembang gula naik 66,15 persen.
Adapun penurunan impor migas sebesar 16,64 persen dikarenakan hasil minyak turun sebesar 19,57 persen, sementara untuk komoditas impor minyak mentah turun sebesar 18,94 persen.
"Selanjutnya kita lihat bagaimana perkembangan nilai impor kalau dilihat dari year on year atau kita lihat kondisi November 2022 kita bandingkan dengan November tahun 2021, secara total bahwa impor pada bulan November 2021 sebesar USD 19,33 miliar terjadi penurunan sebesar minus 1,89 persen atau menjadi USD 18,96 miliar," ujarnya.
Kemudian jika dibandingkan kondisi impor migas pada bulan November Tahun 2022 dengan kondisi November tahun 2021 terjadi penurunan sebesar minus 7,30 persen atau turun dari USD 3,03 miliar menjadi USD 2,80 miliar.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca Selengkapnya